Ketum PSSI Mochamad Iriawan didesak mundur sebagai salah satu pertanggungjawaban tragedi Kanjuruhan. Tapi justru Pelatih Timnas Shin Tae-yong yang lebih dulu bicara siap mundur.
Tragedi Kanjuruhan selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober lalu menewaskan 132 orang sejauh ini. Tragedi paling mematikan dalam sepakbola Indonesia itu dipicu oleh tembakan gas air mata, yang memulai kepanikan suporter Arema di tribune sehingga berdesak-desakan.
Tragedi ini juga menjadi yang terburuk kedua dalam sejarah sepakbola dunia. Tewasnya 132 orang melampaui tragedi Accra Sports' Stadium di Ghana pada 2001 yang memakan 126 korban, sementara insiden terburuk di dunia terjadi di Estadion Nacional Peru pada 1964 silam yang menewaskan 328 jiwa.
Enam tersangka sudah ditetapkan akibat Tragedi Kanjuruhan. Dirut PT Liga Indonesia Baru Akhmad Hadian Lukita dan Panpel Arema FC, Abdul Haris menjadi dua di antaranya. Dari kalangan suporter mendesak PSSI ikut bertanggung jawab, selaku otoritas tertinggi sepakbola tanah air yang menaungi liga-liga resmi.
Desakan agar Ketum PSSI Mochamad Iriawan Mundur sudah bergaung keras di kalangan suporter. Namun Iwan Bule, sapaan akrab sang Ketum PSSI, berkelit dan menegaskan bentuk tanggung jawabnya adalah justru dengan tidak mundur. Ia juga sempat menyebut tragedi Kanjuruhan tak ada sangkut pautnya dengannya dan merupakan tanggung jawab Panpel pertandingan.
Di tengah sorotan tajam yang mengarah ke Iwan, Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong tiba-tiba mengungkapkan dukungan untuknya. Dalam ucapan belasungkawa terhadap para korban, Shin menyatakan akan ikut mundur jika memang Ketum PSSI mundur.
"Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai 1 tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama," tulis Shin Tae-yong menjelaskan di Instagram.
"Kita adalah 1 tim. Sepak bola tidak bisa sukses jika hanya performa 11 pemain inti saja yang bagus, bukan juga hanya staf pelatih saja yang bagus, kita bisa mencapai kesuksesan ketika semuanya menjadi satu tim mulai dari pemain inti, pemain cadangan, staf pelatih, official, semua karyawan federasi termasuk Ketua Umum."
"Itulah filosofi sepak bola saya. Sepak bola adalah salah satu olahraga yang tidak akan bisa menang dengan hanya 1 orang saja yang bagus kinerja kerjanya.
"Sangat disayangkan nyatanya semua tanggung jawab dialihkan kepada Ketua Umum. Beliau telah mengembangkan sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Pasti bisa juga mengatasi keadaan ini dengan baik. Saya pun akan berusaha lebih keras agar sepak bola Indonesia lebih maju lagi."
"Sebagai penutup, sekali lagi saya ingin mengucapkan bahwa saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban, keluarga korban dan seluruh masyarakat Indonesia," pungkasnya.
Pernyataan Shin Tae-yong ini memicu tanda tanya besar di kalangan suporter, yang niscaya tak berharap ia mundur. Sebab justru ia yang sesungguhnya tak ada kaitan dengan tragedi Kanjuruhan dan pesannya ini dinilai malah memperkeruh situasi.
Simak Video "Video Erick Thohir ke Suporter Soal Elkan Baggott: Jangan Nyinyir!"
(raw/raw)