.webp)
Asosiasi Provinsi (Asprov) Sepakbola DKI Jakarta akhirnya dalam waktu dekat segera melaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih Ketua, Wakil Ketua, dan Jajaran Komite Eksekutif (Exco).
Ditemui sesaat setelah mendaftar berkas administrasi, Ketua Umum Nusantara Open 2022 yang juga CEO Jakarta United FC, Aji Bintara, mengatakan pentingnya Asprov DKI segera melaksanakan KLB untuk Pemilihan Pengurus Baru, DKI adalah barometer sepakbola Indonesia, yang harusnya menjadi teladan bagi daerah lain dalam industri dan pembinaan sepakbola.
"DKI sudah sepantasnya menjadi pusat pengembangan sepakbola modern di Indonesia. Punya banyak stadion, 3 stadion megah diantaranya, lalu seluruh sponsor publik ada di Ibukota. Tidak sulit menjadikan DKI sebagai barometer sepakbola Indonesia, permasalahannya di mau atau tidaknya, dan kecermatan pengurus sepakbola DKI membuat blueprint dan menjalankannya", kata Aji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, selain menjadi Pusat Pengembangan Sepakbola Modern di Indonesia, satu titik utama, DKI menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20. Momentum ini yang juga harus dimanfaatkan oleh pengurus baru untuk bersinergi lebih luas dengan kalangan sponsor terutama perusahaan publik.
"Begini ya, Pengurus baru harus membuat konsep industri sepakbola DKI terintegrasi dengan industri lainnya, dan terutama soal kerjasama sponsor. Kita sudah lakukan itu di event Nusantara Open 2022 dan terbukti berhasil,"tambahnya.
Lebih jauh Aji menjelaskan bahwa kreatifitas konsep kompetisi yang semarak dari level Askot dan Asprov harus didesain secara kontinyu dan konsisten. Jika seperti itu, penggalangan dana dari Sponsor, baik sifatnya CSR atau Kerjasama Strategis akan lebih progresif. Ini momentum ketika Jakarta terpilih menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20.
Lalu ketika ditanya, apakah dirinya mencalonkan diri sebagai Ketua Umum pada kontestasi Kongres Luar Biasa (KLB) Asprov DKI 2022 ini, Aji mengatakan dirinya tidak memiliki ambisi pribadi yang melebihi Persatuan untuk Transformasi Sepakbola DKI.
"Kalau jujur ditanya, apakah maju atau tidak, saya diperintah pembina-pembina saya untuk maju, rangkul semua voters dan perbaiki bersama sepakbola DKI. Namun, ada yang jauh lebih penting dari sekadar persaingan, yaitu kesatuan dan ukhuwah, maka saya memutuskan untuk tidak ikut dalam Kontestasi mengingat aspirasi mayoritas (hampir 2/3) para voters sudah ke satu tokoh yang kita hormati bersama yaitu Bapak Syahrial. Dengan Senioritas, Pengalaman, Kompetensi, dan Kiprah beliau di pembinaan sepakbola DKI adalah modal penting mempersatukan seluruh stakeholders sepakbola DKI," paparnya.
Kongres Luar Biasa yang fair dan transparan serta mengedepankan aspirasi mayoritas para voters, adalah elemen penting bagi terciptanya kesuksesan bersama dalam kerja Transformasi Sepakbola DKI kedepan.
(ran/mrp)
