Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengancam membekukan PSSI. Hal tersebut disentil oleh eks anggota Komite Etik FIFA, Dali Tahir.
Komnas HAM memberikan waktu tiga bulan agar dapat dilakukan perbaikan dalam tubuh PSSI. Jika tidak, seluruh aktivitas PSSI terancam dibekukan.
"Komnas HAM ini 'genit' sekali. Dia masuk ke semua lini, seolah yang salah di kejadian itu cuma PSSI," ujar Dali saat berbincang dengan pewarta di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dali mengatakan bahwa Komnas HAM tidak mengerti sepakbola karena ikut campur terlalu jauh. Apalagi, Komnas HAM juga menyinggung ranah Statuta PSSI, sesuatu yang disebut Dali merupakan urusan internal organisasi.
"Saya terkejut sekaligus tertawa terpingkal-pingkal mendengar pernyataan dari Komnas HAM. Kok ada orang yang tak paham sepak bola, ngomong sepak bola. Mereka bahkan tidak mengetahui statuta itu apa dan bagaimana posisi PSSI," kata Dali, yang pernah menjadi salah satu penyusun Statuta PSSI.
Laki-laki berusia 75 tahun yang sempat menjabat Ketua Komite Hubungan Luar Negeri PSSI itu pun meminta pihak-pihak di luar PSSI untuk tidak memperkeruh suasana. Hal itu karena Komnas HAM memberikan rekomendasinya ke pemerintah melalui Menkopolhukam Mahfud MD untuk dilaporkan ke Presiden Joko Widodo.
Andai PSSI membekukan aktivitasnya atas permintaan pemerintah, itu bisa berujung pada turunnya sanksi dari FIFA. Jika itu terjadi, Dali menilai hal tersebut dapat mencoreng nama Presiden Joko Widodo.
Sebab, pada kepemimpinan Presiden Joko Widodo, PSSI pernah dijatuhkan hukuman oleh FIFA pada tahun 2015-2016 karena adanya intervensi dari pemerintah. Indonesia pun kehilangan hak keanggotaannya di FIFA, yang membuat klub dan tim nasional Indonesia dilarang tampil di semua laga maupun turnamen FIFA dan AFC.
"Jangan sampai di zaman Presiden Joko Widodo, dua kali kita disanksi FIFA," tutur Dali.
(ran/bay)