Tokyo Verdy menjajaki kerja sama dengan RANS Nusantara. Sebagai langkah awal, Tokyo Verdy menggelar coaching clinic dan football training lebih dulu.
Coaching clinic dan football training ini digelar di lapangan Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta pada Sabtu dan Minggu, 3-4 Desember 2022. Kegiatan pada Sabtu digelar untuk usia maksimal 20 tahun, sementara pada, Minggu, digelar untuk anak-anak usia dini.
Kegiatan tersebut menjadi awal penjajakan kerja sama antara kedua belah pihak. Tokyo Verdy berencana menjalin kerja sama ke tahap yang lebih serius lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini semua berawal dari Pratama Arhan, karena kami sudah merekrut Pratama Arhan, jadi sudah terbentuk kerja sama antara Jepang dan Indonesia, untuk membentuk kerja sama Indonesia dan Jepang, tapi belum bisa secara detail memberikan bentuk kerja sama itu," kata Business Director Team Development Dept Tokyo Verdy, Yuta Saito.
"Kami baru ketemu pihak RANS kemarin, untuk ke depannya mau kolaborasi berapa lama itu belum ditentukan. Kalau sudah pasti akan kami bicarakan, sehingga RANS menjadi model untuk kegiatan kerja sama selanjutnya," ujarnya menambahkan.
Sementara itu tim pelatih dari Tokyo Verdy School menyampaikan kesannya dalam melatih pemain-pemain muda Indonesia. Ia punya beberapa pesan yang bisa diperbaiki untuk meningkatkan kualitas pemain.
Secara umum tim pelatih Tokyo Verdy mengaku bahwa pemain yang ambil bagian cukup antusias menjalani program dari mereka. Dari pantauan singkat selama dua hari, kesan kualitas pemain Indonesia sudah cukup tergambar.
"Pertama-tama dilihat dari kesungguhan dalam belajar, saya terkesan ketika menjelaskan aturan sepak bola, semua mendengar, banyak bertanya, itu penting untuk kemajuan mereka, dalam bermain sangat cepat, berani," tutur pelatih Tokyo Verdy Schools, Tetsuo Matsumoto.
"Kemarin sudah ada pembinaan pemain dari RANS, di usia 18, 19, 20, kepada mereka kami tekankan style Tokyo Verdy untuk selalu melakukan perebutan bola, serangan, passing cepat," ucapnya.
"Kalau tadi anak-anak campur, ada Indonesia, Jepang, tapi anak-anak sudah bisa memanggil, walaupun beda bahasa, komunikasi pakai bahasa tubuh, itu mengesankan," katanya lagi.
![]() |
Sementara itu, Yuta Saito membeberkan potensi Tokyo Verdy datang ke Indonesia. Ia menyebut potensi itu bisa saja terjadi di masa depan andai kerja sama kedua belah pihak sudah terealisasi.
"Tentu Itu juga adalah wacana tahun depan (2023), kalau tahun sekarang belum bisa menentukan, kalau ada kesempatan kami akan bawa top tim Tokyo Verdy kesini, kolaborasi bersama pihak RANS atau tim-tim lain," ucap Yuta Saito.
(aff/rin)