Liga Djarum Indonesia
Tundukkan PSIS, Persik Juara
Minggu, 30 Jul 2006 21:44 WIB
Solo - Persik Kediri tampil sebagai juara Liga Djarum Indonesia 2006 setelah di final mengalahkan PSIS Semarang 1-0 lewat gol Christian Gonzalez di babak perpanjangan waktu.Gol tersebut lahir pada menit 107 setelah umpan silang Eby Sukore dapat disundul dengan baik oleh striker asal Chile itu, yang juga keluar sebagai topskor dengan total 29 gol -- musim lalu ia juga mendulang predikat serupa dengan tim yang sama dengan koleksi 25 gol.Bagi Persik inilah untuk kedua kalinya tim berjuluk "Macan Putih" itu menjadi yang terbaik di tanah air. Sebelumnya mereka menjadi juara Liga Indonesia IX (2003) setelah menundukkan PSM Makassar di final.Sementara itu PSIS harus puas sebagai runner up dan gagal mengulang sukses di musim 1998/1999 saat menjadi juara Ligina V dengan menekuk Persebaya Surabaya 1-0 di partai puncak.Pertandingan di Stadion Manahan, Solo, Minggu (30/7/2006), berlangsung cukup menarik. Sejak babak pertama kedua kesebelasan mencoba menampilkan permainan terbuka dengan tempo cepat.Persik yang dimotori kapten Harianto tampil lebih agresif di menit-menit awal. Di menit ketujuh tendangan bebas Danilo Fernando dari luar kotak penalti dapat menerobos pagar hidup PSIS tapi mudah dijinakkan kiper I Komang Putra.Semenit kemudian PSIS melakukan serangan balik yang cepat. Kapten Emmanuel de Porras berhasil mengalahkan seorang pemain lawan dan masuk kotak penalti. Namun ia terlambat dalam melakukan shooting sehingga keburu disergap Sukore yang turut membantu pertahanan.Sejak itu permainan cukup menarik ditonton. Persik sedikit unggul dalam penguasaan bola dan serangan ke jantung pertahanan lawan, tapi PSIS juga cukup berbahaya dalam melakukan counter attack. Di babak kedua, dalam kedudukan kacamata 0-0, kedua tim tetap tampil menyerang. Duet penyerang Persik, Gonzalez dan Budi Sudarsono, makin sering merepotkan barisan belakang PSIS. Beruntung Maman Abdurrahman bermain lugas dan mampu menghalau serbuan skuad berkostum ungu-ungu.Sebaliknya, PSIS pun tak kalah mengancam dan beberapa kali membuat fans Persik menahan nafasnya. Pergerakan De Porras di depan, yang didukung umpan-umpan terukur dari Gustavo Hernan Ortiz cukup efektik untuk menggoyang pertahanan lawan.Tempo permainan mulai menurun sejak pertengahan babak kedua. Stamina sebagian besar pemain tampak menurun, lebih-lebih di babak perpanjangan waktu, yang harus dilakukan karena selama 90 menit tidak terjadi gol.Di babak pertama extra time PSIS tampil lebih menggigit. Sebuah peluang yang diperoleh De Porras nyaris membuahkan gol kalau saja tembakannya tidak melenceng sedikit dari sisi kiri gawang Wahyudi.Gol yang ditunggu-tunggu datang di menit 107. Dari serangan Eby Sukore di sayap kiri, ia melepaskan umpan lambung ke jantung pertahanan PSIS. Gonzalez berada di posisi tepat untuk menerima crossing tersebut. Meski sempat diganggu Zubairou, namun ia mampu menanduk bola untuk menggetarkan gawang Komang Putra.Ironisnya, Gonzalez harus diusir dari lapangan semenit setelah mencetak gol krusial tersebut. Ia diganjar kartu merah oleh wasit Jimmy Napitupulu karena melakukan pelanggaran keras terhadap seorang pemain PSIS. PSIS, dengan sisa-sisa tenaga yang dimiliki, mencoba memanfaatkan keunggulan jumlah pemain walaupun tak punya banyak waktu. Peluang terbaik datang di menit 118 lewat umpan Miguel Domingues. De Porras, yang sudah berada bebas di depan gawang, tak sempurna dalam menyundul. Akibatnya bola naik melewati mistar. (a2s/)