Jakarta -
Komentator sepakbola Hadi Gunawan alias Bung Ahay berharap Timnas Indonesia main bagus lagi di kandang Vietnam. Ia punya beberapa saran buat Garuda.
Timnas Indonesia akan dijamu Vietnam pada Leg 2 semifinal Piala AFF 2022 di Stadion My Dinh, Hanoi, Senin (9/1/2023). Sebelumnya kedua tim sudah memainkan Leg 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (6/1), dengan hasil imbang 0-0.
Garuda bisa lolos ke final andai mendapat hasil imbang 1-1, 2-2, dst, karena aturan gol tandang. Untuk mencapai hal itu, Timnas Indonesia minimal harus bermain sama baiknya dengan leg pertama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada leg pertama, Timnas Indonesia sebenarnya kalah secara penguasaan bola dari Vietnam. Tapi Garuda lebih banyak mengancam lewat peluang-peluang yang didapat Marselino Ferdinan, Dendy Sulistyawan, hingga Yacob Sayuri.
Bung Ahay berharap Timnas Indonesia bisa menampilkan hal yang sama di leg kedua. Jika itu berhasil, bukan tidak mungkin Timnas Indonesia punya peluang lebih lolos ke final ketimbang Vietnam.
Meski hal itu dipastikan tak akan mudah karena Vietnam akan mendapatkan dukungan penuh dari pendukungnya. Apalagi Vietnam juga dikenal punya pendukung yang fanatik.
"Sebenarnya sama seperti Vietnam atau Thailand main di sini (Indonesia), tetapi biar bagaimanapun mereka bukan Prancis atau Argentina. Masih selevel lah. Mereka sedikit lebih baik, tapi tidak jomplang banget. Masih Asia Tenggara, mereka lebih baik tapi tidak jauh-jauh juga," kata Bung Ahay, saat dihubungi detikSport.
"Tinggal kuat-kuatan mental saja, kalau lebih kuat bisa memenangi laga. Bukan hal yang baru mengalahkan mereka di sana. Tahun 2004 kita menang 3-0, 2016 digempur habis-habisan kita bisa juga (imbang 2-2)," ujarnya menambahkan.
Menurut Bung Ahay, Timnas Indonesia sudah menampilkan permainan yang sangat baik di Leg 1. Lini belakang yang digalang Jordi Amat jadi lini paling mencuri perhatiannya.
[Halaman Selanjutnya: Jordi Amat Bisa Jadi Kunci]
Jordi Amat Bisa Jadi Kunci
Kehadiran Jordi Amat benar-benar memberi warna baru di lini belakang Timnas Indonesia. Selain pengalaman panjangnya di sepakbola Eropa, Jordi Amat juga bisa menciptakan peluang lewat umpan-umpan panjang akuratnya.
Eks pemain Swansea City itu nyaris membuat assist lewat umpan panjang ke Yacob Sayuri pada leg pertama. Yacob Sayuri sukses mengontrol bola dan membawa bola ke kotak penalti, sayang tendangannya berhasil diblok lini pertahanan Vietnam.
"Kalo lini belakang sudah oke, organisasi bagus. Cuma kita tak punya finisher saja. Umpan Jordi Amat itu Eropa banget. Itu yang tidak kita miliki dari pemain belakang kita. Kebanyakan cuma bisa menghalau bola dan menjaga orang. Jordi Amat bisa build-up, bisa kasih pelayanan yang bagus, lalu jadi peluang," tutur Bung Ahay.
 Jordi Amat. (Foto: Randy Prasatya/detikSport) |
"Tapi jangan mengandalkan Jordi Amat terus, itu yang tidak boleh. Karena kalau Jordi Amat begitu lagi lawan akan menunggu. Bisa direspons lawan dengan mengarahkan bola ke tempat Jordi Amat yang baru kasih umpan, areanya kosong dong. Maksudnya tak terlalu bagus kalau semua mengandalkan Jordi Amat," ucapnya.
"Seharusnya semua pemain belakang punya kemampuan yang sama. Kalau tak bisa menyamai minimal bisa belajar bagaimana caranya tidak panik saat kena tekanan dari lawan. Bagaimana Thailand dan Vietnam bisa bagus kan karena pemain belakangnya begitu," katanya lagi.
Adapun soal komposisi pemain, skuad pilihan Shin Tae-yong di Leg 1 sudah cocok. Ada keseimbangan antara bermain bertahan dan menyerang lewat serangan balik.
Komposisi itu terbukti ampuh untuk bermain menunggu dan mengamati permainan Vietnam. Ketika lawan tak bisa banyak bergerak, Shin Tae-yong kemudian baru menurunkan pemain-pemain bertipikal menyerang di akhir laga.
"Boleh lah (komposisi Leg 1), tapi Shin Tae-yong pasti akan bermain aman seperti Leg 1 karena main di kandang lawan. Harapan saya tidak banyak, yang penting bisa bermain seperti kemarin," tutur Bung Ahay.
"Kalau ada peningkatan di lini depan, peluang kita cukup besar untuk bisa lolos ke final. Bukan hal mustahil, karena bukan menghadapi Prancis, Jerman, Jepang, Korea, Arab Saudi. Masih selevel, walaupun di atas tapi tidak jauh-jauh amat," ucapnya.
.webp)
