La Nyalla Dianggap Punya Pengalaman Kelola PSSI

La Nyalla Dianggap Punya Pengalaman Kelola PSSI

Randy Prasatya - Sepakbola
Jumat, 20 Jan 2023 01:00 WIB
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), AA LaNyalla Mahmud Mattalitti datangi Kantor PSSI di Jakarta, Jumat (13/01/2023), untuk mengajukan diri sebagai calon Ketua Umum (Ketum) PSSI periode 2023-2027. Ia pun menjadi orang pertama yang mendaftarkan diri untuk menjadi calon orang nomor satu di PSSI tersebut.
La Nyalla saat daftarkan diri maju sebagai bakal calon ketua umum PSSI. (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Sejumlah voters mulai menyuarakan dukungan untuk La Nyalla Mahmud Mattalitti yang maju dalam bursa pemilihan ketua umum PSSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB). Salah satunya pemimpin klub Persikab Kabupaten Bandung, Eddy Moelyo.

La Nyalla, yang kini menjabat Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, bukan nama baru di federasi sepakbola nasional. Pada saat menjabat Ketua Umum PSSI 2013 sampai 2016, La Nyalla memiliki target membuat kaya klub-klub yang ada di Tanah Air. Hal tersebut diungkapkan oleh Eddy Moelyo dari Persikab Kabupaten Bandung.

"Saya sebagai pemilik klub Liga 2 yakin Pak La Nyalla akan bisa mengakomodir keinginan para klub. Saya tahu rekam jejak beliau dalam mengelola persepakbolaan nasional. Beliau sangat profesional dan berpengalaman," kata Eddy Moelyo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan Pak La Nyalla punya pandangan ke depan sangat bagus bahwa beliau telah menyiapkan stimulus tersebut berupa solusi konkret bergulirnya kompetisi Liga 2 serta pengembangan industri sepakbolanya."

Ia pun yakin dengan mendukung pria asal Bugis itu tata kelola sepakbola Indonesia jatuh ke orang yang tidak salah. Menurutnya, pengalaman La Nyalla mengelola PSSI dengan beragam prestasi bisa dijadikan acuan jika pria yang lahir di Jakarta dan besar di Surabaya itu merupakan orang yang tepat untuk menyelamatkan sepakbola Indonesia.

ADVERTISEMENT

"La Nyalla bukan nama baru di sepakbola. Pak LaNyalla sudah menanyakan soal kompetisi klub liga 2, sudah saya sampaikan secara objektif posisi klub liga 2 ini memang mayoritas menghendaki untuk kompetisi dihentikan. Dan akan digelar kembali dengan operator baru" katanya.

Menurutnya, klub Liga 2 yang berkompetisi dan mengeluarkan biaya milyaran itu bekerja untuk PT LIB, yang notabene operator PT LIB ini bukan milik Liga 2 tapi milik Liga 1. Karena Liga 2 bukan pemegang saham di PT LIB.

"Maka dari itu secara objektif Pak La Nyalla mendukung bahwa Liga 2 harus dibuat operator sendiri dan yang memegang saham para klub di Liga 2," katanya.

Eddy Moelyo menambahkan, posisi strategis Pak La Nyalla sebagai ketua lembaga tinggi negara menjadi point plus bagi sepakbola Indonesia.

"Jika Ia menjadi Ketua Umum PSSI, Ia akan dengan mudah mengimplementasikan Inpres Nomor 3 Tahun 2019 untuk dijadikan program kerja beliau yang tentunya akan memajukan sepakbola Indonesia," tukasnya.




(ran/pur)

Hide Ads