Persita Tangerang menjatuhkan hukuman berat terhadap para pelaku pelemparan ke bus Persis Solo. Mereka semua dilarang masuk ke Indomilk Arena seumur hidup.
Sejauh ini Polres Tangerang sudah menangkap tujuh orang terduga pelaku penyerangan ke bus Persis. Lima orang di antaranya diunggah di akun media sosial Persita, meski dengan menyensor wajahnya.
Dalam keterangannya, Persita mengambil keputusan tegas atas para pelaku. Mereka tak akan bisa lagi menghadiri laga-laga Persita di Indomilk Arena.
"Manajemen, panpel, dan kepolisian terus mengawal kejadian pelembaran bus Persis setelah pertandingan. Bentuk tegas tanpa ampun akan terus dilakukan terhadap oknum yang melakukan kekerasan, anarkististis, serta perilaku yang tidak baik yang dapat merugikan kedua klub," tulis keterangan Persita.
"Menyambung kejadian kemarin, panpel sudah membuat laporan polisi di mana terdapat oknum-oknum yang telah diproses secara hukum dan sudah dilakukan penahanan. Selain itu, manajemen dan panpel akan melarang oknum tersebut untuk masuk dan beraktivitas di Stadion Indomilk Arena seumur hidup," lanjut keterangan itu.
Persita berjanji akan mengusut tuntas masalah ini ke ranah hukum. Tak ada ruang bagi kekerasan di sepakbola untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan di kemudian hari.
Sudah cukup kekerasan terjadi di sepakbola Indonesia yang seolah tak akan berakhir. Tentu hal itu sudah sangat jauh dari tujuan mulia sepakbola yang seharusnya menyatukan berbagai kalangan.
Persita yang namanya tercoreng pun tak ambil diam. Langkah proaktif dilakukan manajemen terhadap penindakan kasus ini.
"Kami dari manajemen, panpel, dan kepolisian bakal berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini. Mari kita buat sepak bola sebagai olahraga dan hiburan yang indah. Jangan sampai persaudaraan tercoreng hanya karena segelintir oknum atau dalang yang ingin merusak," tulis pesan Persita.
Baca juga: Persita Minta Maaf ke Persis |
Simak Video "Viral Pemain Persis Solo Keroyok Pria, Klub Angkat Bicara"
[Gambas:Video 20detik]
(cas/nds)