Erick Thohir merespons statusnya yang diumumkan sebagai calon tetap Ketua Umum PSSI. Menurutnya, itu sebagai bentuk apresiasi kehadirannya.
Komite Banding Pemilihan (KBP) PSSI telah mengumumkan daftar calon final nama-nama calon Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Komite Eksekutif PSSI, pada Senin (6/2). Dari daftar tersebut, Erick Thohir menjadi salah satunya yang telah ditetapkan dan siap bertarung dalam kontestasi Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar pada 16 Februari mendatang.
"Saya rasa sebuah kehormatan kalau memang dunia sepakbola bisa mengapresiasi kehadiran saya. Tentu ini niat baik," kata pria berusia 52 tahun ini saat ditemui di Hotel Atlet Century, usai menghadiri Rapat Kerja Nasional Perbasi, pada Selasa (7/2/2023).
Etho, demikian Erick Thohir karib disapa, menyebut jika olahraga merupakan bagian dari hidupnya. Untuk itu, mengikuti proses pencalonan Ketum PSSI merupakan bagian dari kesempatannya memperbaiki cabang olahraga, termasuk sepakbola.
"Saya rasa sepakbola jadi cabor nomor satu di Indonesia, yang tentu sangat dijiwai oleh bangsa Indonesia, sudah seyogyanya hari ini benar-benar kami perbaiki lah," tuturnya.
"Saya simple, selalu saya bilang perlu nyali untuk memperbaiki sepakbola Indonesia yang bersih dan tentu berprestasi. Nah, turunan dari berprestasi, bersih, dan lainnya itu ada strategi besarnya. Tapi yang saya bilang, saya tidak mau menggurui. Saya justru ingin belajar dari suporter, wasit, Asprov, apa masalahnya. Walaupun saya tahu," Erick mengungkapkan.
Bagaimana pun, Erick Thohir bukan lah orang baru di dunia sepakbola Indonesia. Ia pernah menjadi pengurus di dua klub besar yaitu Persija dan Persib.
"Tapi saya bukan lah figur yang di depan karena saya merasa belum waktunya mungkin. Tapi dengan peristiwa Kanjuruhan, jadi pukulan besar buat bangsa Indonesia, bukan hanya olahraga Indonesia. Karena itu saya coba memberanikan diri. Kalau memang ini terbuka, ayo perbaiki sama-sama," ujarnya.
Baca juga: Sosok 5 Calon Pengganti Iwan Bule di PSSI |
Akan tetapi, Erick menyebut hal ini tidak bisa dilakukan seorang diri, perlu adanya kerja sama dari seluruh pihak dalam menyelesaikan setiap persoalan tersebut. "Dalam memperbaiki sesuatu perlu kerja sama, perlu kesepakatan. Karena memang pembenahan itu harus terjadi tapi karena kebersamaan," ujar pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut.
"Seperti perwasitan harus diperbaiki, kedekatan kita dengan suporter, dengar suporter maunya apa, kita harus perbaiki. Kita jangan menghukum wasit tapi kita tak pernah ke rumah wasit. Jadi ya memang harus diperbaiki satu per satu."
"Liga juga sama, kembali, kalau ada liga 1, liga 2 anak tiri, liga 3 anak tiri, ya, enggak akan, padahal itu yang saya bilang tadi. Pembinaan itu berjenjang. Harus dipikirkan aturan-aturan baik. Itu yang harus kita dengarkan dulu. Insya Allah sudah ada di sini dan di sini lah (menunjuk kepala), masa enggak percaya sama saya," kata Erick Thohir.
Simak Video "Begini Sepak Terjang Erick Thohir di Berbagai Bidang Olahraga"
[Gambas:Video 20detik]
(mcy/rin)