Manajer FC Bekasi City, Hamka Hamzah, melayangkan pertanyaan ke Exco PSSI, Hasani Abdulgani, alasan pemberhentian Liga 2 dan Liga 3. Hasani pun menjawab!
Liga 2 dan Liga 3 sampai saat ini tak jelas nasibnya usai Tragedi Kanjuruhan yang merenggut 135 nyawa pada 1 Oktober 2022. Meski insiden itu terjadi di Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, Liga 2 dan Liga 3 menjadi korbannya.
Direktur Utama (Dirut) PT. LIB, Ferry Paulus, semula mengatakan Jika Liga 2 dan Liga 3 akan dilanjutkan pada 23 Februari 2023 dan berhenti pada Juli 2023. Nyatanya, sampai saat ini tidak digulirkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hamka Hamzah kemudian menyempatkan diri melayangkan pertanyaan terkait Liga 2 dan Liga 3 kepada Hasani selaku anggota Exco PSSI aktif dan calon anggota Exco PSSI pada periode mendatang. Hal tersebut diutarakan mantan bek Timnas Indonesia itu dalam acara diskusi bertema "Nyalakan Nyali Membangun PSSI", yang diadakan PSSI Pers, Senin (13/2) siang WIB, di MyTen Coffee, Jakarta.
Baca juga: Mimbar Gagasan Para Calon Exco PSSI |
"Saya awalnya termasuk yang tidak setuju jika liga diberhentikan. Namun, usai dipaparkan oleh PT. LIB, saya akhirnya memutuskan setuju untuk diberhentikan," beber Hasani Abdulgani.
"Alasannya adalah LIB telah disiapkan dana awal sekitar 30 miliar rupiah untuk Liga 2. Tetapi, tiba-tiba ada kejadian yang berdampak ke soal perizinan dan standarisasi yang berikan oleh keamanan, itu jadi kendala menjalankan liga dengan normal."
"Kita mengharapkan Liga 2 dan Liga 3 yang tertunda bisa dilanjutkan begitu terpilihnya nanti di KLB. Kami ingin sepakbola jadi kebanggaan bangsa Indonesia. Timnas (Indonesia) adalah impian 270 juta penduduk negeri ini," tambahnya.
![]() |
Hamka Hamzah menjadi salah satu sosok yang hadir untuk mewakili pemain dalam acara diskusi tersebut. Dia mendapatkan waktu untuk berorasi terkait sepakbola Indonesia.
"Pengurus PSSI harus punya niat memajukan sepak bola. Jangan sepak bolanya 30 persen, 70 persennya politik. Seharusnya di balik. Di Inggris, kompetisinya yang dikenal bukan pengurusnya. Kalau di Indonesia, pengurusnya yang dikenal bukan kompetisinya," kata mantan pemain Persija Jakarta sampai Arema FC itu.
"Saya sudah 21 tahun berkarier di sepak bola dan pernah main di Malaysia. Kalau ingin sepak bola Indonesia maju, kualitas kompetisi harus diperbaiki. Simpel."
"Tidak perlu jauh-jauh ke Eropa contoh kompetisi, yang dekat saja di Malaysia dan Thailand. Saya ingin menegaskan lanjutkan Liga 2 dan Liga 3," tegasnya.
(ran/raw)