Melihat 90 Tahun Perjalanan Persib Bandung

Melihat 90 Tahun Perjalanan Persib Bandung

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Selasa, 14 Mar 2023 22:30 WIB
Persib Bandung
Persib Bandung merayakan ulang tahun ke-90 (dok.Persib Bandung)

Di penghujung tahun 1950, Persib menjadi satu-satunya perserikatan yang ada di Bandung setelah VBBO resmi membubarkan diri menyusul bubarnya PSSI kolonial Belanda. Sebelumnya, PERSIB sempat menjuarai kompetisi "tidak resmi" PSSI setelah mengalahkan Persibaja 2-0 di partai puncak, 4 September 1950.

Namun, ketika PSSI kembali menggulirkan kompetisi nasional pada tahun 1951, Persib harus berjuang ekstra keras meraih yang terbaik. Setelah menjadi runner-up pada Kejurnas 1957/1959, Persib akhirnya bisa kembali merasakan gelar juara pada musim 1959/1961.

Persib memastikan gelar juara usai mengalahkan Persija Jakarta 3-1 pada laga pamungkas putaran final (7 Besar) di Stadion Diponegoro Semarang, 1 Juli 1961. Tiga gol kemenangan PERSIB disumbangkan Wowo Sunaryo menit 12 dan 20 dan Hengki Timisela menit 23. Satu gol Persija dicetak Sucipto. Berkat kemenangan itu, Persib menggusur PSM Makassar dari puncak klasemen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, masa keemasan Persib kembali datang pada dekade 80-an hingga 90-an dengan bintang-bintang antara lain Robby Darwis, Adeng Hudaya, Adjat Sudrajat, Bambang Sukowiyono, Sobur, Iwan Sunarya, Djadjang Nurdjaman, Yusuf Bachtiar, Sutiono Lamso, Asep Sumantri, Yadi Mulyadi, dan Yudi Guntara.

Pada masa itu, setelah sempat bermain di Kompetisi Divisi I, Persib menjuarai Kompetisi Perserikatan 1986, 1989/1990, 1993/1994 dan Liga Indonesia 1994/1995. Kebangkitan PERSIB sudah ditandai ketika dua kali menjadi runner-up pada tahun 1983 dan 1985.

ADVERTISEMENT

Pada tahun 1986, Persib juga meraih trofi juara untuk pertama kalinya di turnamen internasional bertajuk Piala Hassanal Bolkiah usai mengalahkan Tim Nasional Malaysia 1-0 lewat gol Yusuf Bachtiar.

Setelah menjuarai Liga Indonesia 1994/1995, Persib juga untuk pertama kalinya berkompetisi di Asia dengan tampil di Piala Champions. Pada pertandingan pertamanya, Persib menundukkan Bangkok Bank 2-0 di Stadion Chulalongkorn Bangkok, 16 September 1995.

Di kompetisi Asia pertamanya ini, Persib berhasil menembus babak perempat final setelah dihentikan raksasa Asia seperti Ilhwa Chunma (Korea Selatan), Verdy Kawasaki (Jepang) dan Thai Farmers Bank (Thailand) di Stadion Siliwangi Bandung.
Setelah itu, prestasi Persib cenderung melorot.

Bahkan, pada tahun 2003, ketika untuk pertama kali membuka keran pemain asing dengan perekrutan empat pemain asal Polandia, Mariusz Mucharski, Pavel Bocian, Maciej Dolega dan Piotr OrliΕ„ski, Persib nyaris terdegradasi jika tidak bisa menyelamatkan diri di babak play-off.

Pada tahun 2009, wajah Persib yang semula hanyalah perserikatan amatir menjadi klub profesional, ketika PT Liga Indonesia (PT LI) mewajibkan klub peserta Liga Super Indonesia (LSI) berbadan hukum dan dilarang menerima dana hibah dari APBD.

Sebagai Mandataris Persib di era transisi, Wali Kota Bandung Dada Rosada mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan untuk membentuk sebuah badan hukum yang belakang dinamai PT PERSIB Bandung Bermartabat. Ketika itu, H. Umuh Muchtar dipercaya menjadi Direktur Utama PT PBB (2009-2012) yang kemudian dilanjutkan Glenn T. Sugita (2012-sekarang).

Sebagai sebuah klub profesional, Persib terus berupaya membangun prestasi. Bukan hanya tim senior, tapi juga kelompok usia, bahkan sepakbola wanita. Prestasi terbaik yang diraih Persib setelah tahun 2009 adalah juara LSI 2014, Piala Presiden 2015, LSI U-21 2009/2010, Liga 1 U-19 2018, Elite Pro Academy Liga 1 2018 dan 2022, serta Liga 1 Putri 2019.

Di luar prestasi tim, PT PERSIB Bandung Bermartabat (PT PBB) juga membangun infrastruktur lain yang menopang kinerja klub. Dimulai dari pembangunan Graha Persib, penataan Mes Persib, hingga pembangunan pusat latihan.



Simak Video "Video Pawai Persib Juara Liga 1, Bobotoh Tumpah Ruah di Balai Kota"
[Gambas:Video 20detik]

(mrp/rin)

Hide Ads