Indonesia dalam polemik Piala Dunia U-20, yang bisa saja dicoret. Itu jadi pemberitaan media-media asing, termasuk menyinggung soal aib sepakbola Indonesia.
Indonesia sejatinya jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 20 Mei sampai 11 Juni mendatang. Stadion-stadion sudah dipersiapkan, tim dari FIFA juga sudah lakukan inspeksi terakhir.
24 Negara sudah amankan tempat di Piala Dunia U-20. Garuda Muda Timnas Indonesia U-20 juga akan berlaga dengan status lolos sebagai tuan rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu dari negara yang lolos adalah Israel. Timnas Israel U-20 lolos dengan cara jadi semifinalis Piala Eropa U-19 tahun 2022.
Satu bulan belakangan, protes kedatangan Israel ke Piala Dunia U-20 terus terdengar kencang. Suatu hal yang dirasa aneh, sebab sudah satu tahun sebelumnya Israel sudah pastikan diri akan datang.
Bali yang disebut-sebut akan jadi home base Israel selama Piala Dunia U-20, semula menyatakan siap mendukung tapi akhirnya menolak juga. Wayan Koster, Sang Gubernur yang jadi aktornya.
Indonesia memang tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Lebih dari itu, Indonesia mendukung Palestina untuk meraih kemerdekaan dan terus berkonflik dengan Israel.
Penolakan masif kedatangan Timnas Israel U-20 sampai juga ke telinga FIFA. Indonesia selaku tuan rumah, tentu harus menjaga keamanan dan kenyamanan tim-tim peserta.
Drawing Piala Dunia U-20 di Bali pada akhir Maret ini pun sudah dibatalkan. Itu jadi indikasi atau ketakutan para pecinta bola, apakah ajang prestisius tersebut juga batal digelar di Indonesia?
Media-media asing menyoroti hal tersebut. France24, tidak hanya memberitakan soal polemik Piala Dunia U-20 di Indonesia tapi serta catatan-catatan kelam sepakbola Indonesia!
"Bulan Oktober kemarin, negara ini mencatatkan salah satu bencana stadion terburuk dalam sejarah sepakbola dengan 135 orang tewas di Jawa Timur," tulisnya yang mengacu kepada Tragedi Kanjuruhan.
"Pihak berwenang (selaku ini PSSI-red) telah mencoba untuk perlahan-lahan membangun kembali citra sepakbolanya setelah FIFA menangguhkannya dari sepakbola internasional pada tahun 2015 selama setahun karena campur tangan pemerintah dalam asosiasi domestik," lanjut tulisannya.
Dua hal tersebut memang pernah jadi cela bagi sepakbola Indonesia. Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 turut menjadi catatan kelam di sejarah sepakbola dunia.
Soal sanksi FIFA di tahun 2015, itu karena campur tangan pemerintah dalam hal ini Kemenpora saat perebutan kekuasaan di PSSI. FIFA menjatuhkan sanksi karena menilai pemerintah Indonesia telah melakukan pelanggaran lewat intervensi.
Intervensi pemerintah, sebagaimana disebutkan FIFA, dianggap merupakan pelanggaran atas Pasal 13 dan 17 dari Statuta FIFA. Ketika itu, Timnas Indonesia dan klub-klub sepakbola dari Indonesia dilarang tampil di ajang turnamen FIFA dan AFC.
Simak Video: Drawing Batal, STY Harap Piala Dunia U-20 di RI Tetap Bergulir