.webp)
Pemain Persija Jakarta Michael Krmencik menceritakan pengalamannya semusim bermain di Indonesia. Keluarganya betah karena hidup dengan dukungan fasilitas bagus.
Krmencik mengakhiri Liga 1 2022 dengan mencetak hat-trick untuk membantu Persija menumbangkan PSS Sleman 5-0 pada 15 April lalu. Torehan itu membuat Krmencik menjadi top skor Persija dengan 10 gol atau unggul satu gol di atas Abdula Yusuf Helal yang mengemas sembilan gol.
Secara umum, Krmencik sebenarnya menjalani masa-masa sulit bersama Persija. Ia sempat paceklik gol selama lima bulan, kemandulannya di depan gawang pun sempat membuat namanya disorot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paceklik terjadi antara 11 September 2022 - 12 Februari 2023. Pemain asal Ceko mencetak gol ke-6 saat membantu Persija mengalahkan Arema FC 2-0 (12 Februari 2023), gol terakhirnya sebelum itu terjadi saat Persija menang 1-0 atas Barito Putera (11 September 2022).
Hal itu terjadi lantaran berbagai faktor; mulai dari banyak membuang peluang di depan gawang, kompetisi setop usai Tragedi Kanjuruhan, hingga hukuman sanksi larangan bermain di enam laga.
Kondisi itu membuat nama Krmencik dispekulasikan akan menjadi pemain yang bakal terdepak. Pemilik caps bersama Timnas Ceko itu menyadari ia kurang bisa memenuhi ekspektasi yang dipinggulnya sebagai pemain asing yang punya pengalaman cukup mumpuni.
Di luar lapangan, kehidupannya berjalan memuaskan. Keluarganya juga betah, yang tak terlepas dari fasilitas bagus pemberian dari Persija.
"Kehidupan di Indonesia bagus sekali, banyak sekali yang saya dapatkan. Di lapangan dan di luar lapangan saya tak pernah merasakan hal seperti ini, keluarga saya juga puas banget. Kami tinggal di super resort yang memiliki segalanya. Tapi jika (ada tawararan) dari Eropa, saya mungkin tak akan menolaknya," kata Krmencik dikutip dari media Ceko, Sport.cz.
"Kompetisi (Liga 1 2022) baru saja selesai, masih terlalu dini untuk itu (rumor transfer). Tapi saya suka tinggal di Indonesia dengan keluarga, salah satu tempat terbaik buat kami," ujarnya.
Pemain berusia 30 tahun juga bicara mengenai kesannya terhadap fanatisme The Jakmania, suporter Persija. Ini bukan kali pertama Krmencik bermain untuk klub dengan suporter fanatik, ia pernah bermain di Club Brugge di Belgia ataupun PAOK FC di Liga Yunani.
Dibandingkan dengan kelompok suporter dua klub sebelumnya itu, The Jakmania disebut punya ciri khasnya sendiri. Bahkan Krmencik mengaku Jakmania meninggalkan kesan paling mendalam selama kariernya.
"Fans sering memberikan standing ovation, contohnya saat kami memainkan laga terakhir di stadion nasional (SUGBK), ada lebih dari 60 ribu penonton hadir. Kudy (Ondrej Kudela) dan saya berpikir atmosfer seperti ini hanya terjadi di Liga Champions," tutur Krmencik.
"Saya sudah punya pengalaman di PAOK dan Brugge tapi fans di Jakarta sangat fanatik. Hanya ada satu klub buat mereka, mereka ada dimana-mana, jutaan. Ketika saya berjalan di kota dengan keluarga, orang-orang menyapa di setiap sudut. Mereka meminta tanda tangan dan berfoto dengan saya atau keluarga," ucapnya.
Krmencik dan seluruh pemain asing Persija yakni Yusuf Helal, Hanno Behrens, dan Ondrej Kudela dikontrak tiga tahun sebelum Liga 1 2022 dimulai. Tapi hanya nama terakhir yang aman dari spekulasi pencoretan. Masa depan Behrens, Yusuf Helal, dan Krmencik diselimuti tanda tanya.
(pur/pur)
