Persib Bandung menilai sponsor di sepakbola kini tidak cuma berperan penting untuk finansial. Tapi, juga harus bisa merangkul fans.
Sponsor harus diakui adalah elemen penting dalam olahraga, termasuk sepakbola. Tanpa adanya pemasukan dari sponsor, kegiatan klub bisa terganggu.
Sponsor juga bisa jadi pertanda klub sudah dijalankan secara profesional, karena mampu mencari sumber dana sendiri. Di Indonesia, Persib adalah salah satu klub yang sudah lama menjadikan sponsor sebagai "penyambung hidup" di setiap musimnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makanya jangan heran jika jersey Persib selalu dipenuhi logo-logo sponsor. Di satu sisi Persib bisa mendapatkan dana operasional, sementara timbal balik untuk sponsor adalah nama mereka terangkat karena selalu dibahas.
Tapi di era sepakbola modern, sponsor tak cuma sekadar soal memberikan pemasukan untuk klub. Sponsor juga harus bisa ikut serta menciptakan iklim sepakbola yang positif bersama klub.
Sebab kerjasama sponsor dan klub akan berlangsung lama, yang nantinya akan menguntungkan kedua klub.
"Dulu, sepakbola itu 90 menit dengan fandom. Selama itu juga dan sponsor memasang logonya di jersey. Sekarang, sepakbola sudah berbeda dengan banyak aktivitas kami buat di luar lapangan. Fandom sepakbola sudah tidak 90 menit, tapi selama 365 hari dan 24 jam," kata Direktur Komersial PT Persib Bandung Bermartabat, Gabriella Witdarmono, dalam rilis kepada detikSport.
Gabriella menyebut Persib menyiapkan empat langkah besar yang bisa dilakukan bersama mitra, yaitu pemasangan logo di jersey, pemanfaatan sejumlah media untuk kampanye dan aktivasi, memaksimalkan fungsi sosial media, dan meningkatkan customer experience.
"Sponsorship itu seperti pasang logo dan see you next time. Sedangkan partnership (kemitraan) di Persib, kita duduk bersama (dengan mitra) membuat program, untuk tidak hanya meningkatkan penjualan tapi lebih dari itu menciptakan pengaruh yang berlanjut dalam waktu lama," Gabriella menambahkan.
![]() |
Oleh karenanya, sponsor harus bisa merangkul fans untuk bisa memberikan pengaruh lebih besar untuk tim dan juga sepakbola Indonesia secara keseluruhan.
"Sponsorship di klub sepakbola tidak hanya logo placement, tapi menurutku, bisa lebih besar dari itu. Sepakbola di Indonesia adalah salah satu alat yang bisa digunakan untuk merangkul seluruh akses ekonomi," kata Minutes of Manager Initiator Fanbul Prabowo.
Terkait rivalitas antarsuporter, hal ini diyakini tidak akan berdampak apapun pada penjualan produk sponsor.
"Suporter memiliki keinginan yang lebih untuk membeli produk dari brand yang bekerja sama dengan klub yang dia dukung, tapi tidak pernah ada bukti yang menunjukkan bahwa seorang suporter tidak membeli sebuah produk karena produk tersebut merupakan mitra dari klub lawan," terang Gabriella.
(mrp/bay)