Malut United, Ajang Pembuktian dari Tanah Maluku

Malut United, Ajang Pembuktian dari Tanah Maluku

Yanu Arifin - Sepakbola
Kamis, 27 Jul 2023 15:45 WIB
malut united zainuddin umasangadji imran nahumarury dirk soplanit
Foto: Yanu Arifin/detikSport
Jakarta -

Maluku bisa dibilang pabrik pemain sepakbola berbakat. Namun, adakah klubnya yang sukses? Malut United hadir dan coba menjawabnya.

Maluku banyak melahirkan talenta sepakbola berkualitas. Tak cuma untuk Indonesia, sederet bintang dunia juga punya darah dari The Spicy Island.

Sebut saja legenda Belanda, Ruud Gullit, yang punya darah Maluku dari ayahnya. Kemudian, mantan bek Belanda, Giovanni van Bronckhost, juga punya darah Maluku dari ayah dan ibunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di dalam negeri, sederet bintang-bintang Maluku mewarnai sepakbola Indonesia. Beberapa bahkan bisa menjadi bintang di Timnas Indonesia.

Stefano Lilipaly memilih membela Indonesia, meski punya pilihan membela Belanda, sebab punya darah Maluku dari ayahnya. Begitu juga Sergio van Dijk, yang sempat menjadi penyerang Garuda, juga berdarah Ambon.

ADVERTISEMENT

Meski punya pemain top, yang kualitasnya diakui, berbeda dengan nasib kesebelasannya. Hampir tak ada tim asal Maluku yang bisa berbicara banyak.

Terakhir, mungkin hanya Persiter Ternate, klub asal Maluku yang sempat tampil bagus di Liga Indonesia. Itu pun sudah terjadi belasan tahun lalu.

Setelah lama mengendap, Malut United coba hadir melepas dahaga. Oase panjang rakyat Maluku melihat pemain dari tanah kelahirannya berlaga dan bersaing dengan sip di kompetisi nasional, coba dijawab.

Sejarah Berdiri

Pada 6 April 2023, Malut United diresmikan. Klub yang menjuluki dirinya Laskar Kie Raha itu, adalah klub perubahan dari Putra Delta Sidoarjo.

PT Mineral Trobos, dengan PT Malut Maju Sejahtera, menjadi perusahaan yang membeli lisensi Putra Delta Sidoarjo, dan akan berlaga di Liga 2 musim 2023/2024.

malut united zainuddin umasangadji imran nahumarury dirk soplanitMalut United saat memperkenalkan diri sebagai pendatang baru di Liga 2. Foto: Yanu Arifin/detikSport

David Glenn dan Kenneth Jehezkiel, bos tambang PT Mineral Trobos, menjadi aktor utama di balik kelahiran Malut United. Ia kemudian menunjuk Dirk Soplanit sebagai Direktur Utama PT Malut Maju Sejahtera.

"Jadi bisa dibilang, klub ini milik mereka," kata Dirk Soplanit, di kawasan Senayan beberapa waktu lalu.

Dirk menegaskan, pemilik klub benar-benar ingin membangun klub sepakbola. Segudang rencana disiapkan betul-betul, yang menurutnya tujuannya adalah memajukan Maluku.

"Beliau sungguh-sungguh, bahkan semua ide besar ini dari dia," kata Dirk, kepada sejumlah wartawan.

Maksimalkan Putra Daerah

Salah satu hal yang disebut Dirk menjadi pembuktian pemilik ingin memajukan Maluku adalah bagaimana Malut United ini dibangun. Mulai dari lokasi, pelatih, pemain, dan rencana jangka panjang semua berbau wilayah penghasil rempah itu.

Untuk lokasi, memindahkan klub dari Sidoarjo ke Maluku menjadi salah satunya. Kemudian pelatih, Malut United memilih putra daerah asli, yakni Imran Nahumarury. Eks pemain Persija Jakarta itu dipercaya memimpin Malut United berlaga di Liga 2 musim 2023/2024. Pria kelahiran Tulehu itu diminta langsung oleh pemilik klub memimpin Malut United.

"Bahkan, ini asal kalian tahu saja, hanya gak sampai lima menit pemilik bisa meyakinkan Imran untuk melatih," kata Dirk.

Imran sendiri merupakan mantan pemain Timnas Indonesia. Terakhir, ia sempat menangani PSIS Semarang. Namun, kiprahnya cukup singkat, yakni cuma sebulan.

Kemudian, Imran menukangi PSIM Yogyakarta tahun lalu. Namun, ia kemudian meninggalkan Laskar Mataram.

Kini, Imran diminta pulang dan melatih Malut United. Ia merasa tak terbebani. Terlebih, ambisi besar Malut United juga membantunya meyakinkan mengambil jabatan ini.

"Justru gak beban. Ini jadi motivasi buat gua, supaya bagaimana tim ini bisa sesuai dengan target. Dan kenapa bersemangat? karena sudah lama gak ada tim dari sana (Maluku)," ungkap Imran.

"Itu yang bikin saya mau ambil pekerjaan ini, karena pertama dia manggil saya, saya mau bangun stadion. Awalnya saya tak percaya, tapi setelah melihat, saya baru percaya. Saya menghargai niat baik dia memilih saya dan akan coba saya buktikan," katanya.

Berasal dari Maluku juga membuat Imran coba membangun timnya dengan nuansa kampung halaman. Beberapa pemain lokal, dan beberapa bintang Liga 1 sudah digaet.

malut united imran nahumaruryImran Nahumarury. Foto: Yanu Arifin/detikSport

Di antara pemain bintang yang direkrut adalah Ilham Udin Armayn, Hendra Bayauw, Hari Nur Yulianto, dan kiper Joko Ribowo. Total, 60 persen pemain lokal dan sisanya pemain asing.

"Lokal 60 persen, lah, tapi rata-rata pemain muda. Itu yang kita investasikan, jadi ketika main di sana sudah siap," kata Imran kepada detikSport.

"Sekarang saya cari nomor 10, yang di belakang striker. Soalnya sayap udah banyak. Saya cari playmaker. Asing ada sih, kemarin saya lihat ada yang bagus, dari Belanda. Sama tinggal center back satu," ujarnya.

Dengan skuadnya, Imran yakin Malut United bakal lolos ke Liga 1. Entah musim depan atau kapan, cuma persoalan waktu.

"Kalau kita sebagai pelatih harus siap 100 persen. itu tantangan bagi pelatih," katanya.

Rencana Bangun Stadion di Maluku

Malut United, di saat bersamaan, juga menyiapkan visi jangka panjang. Salah satu megaproyeknya adalah membangun stadion sendiri.

Di saat bersamaan, Malut United juga bakal merenovasi stadion di Ternate. Artinya, dua proyek stadion tengah digarap.

Awalnya, Malut United ingin memakai Stadion Kie Raha di Ternate. Lantaran kurang layak, stadion itu bakal dipugar.

Sementara stadion yang ingin dibangun sendiri akan berlokasi di Sofifi, Halmahera. Stadion itu disebut akan berkapasitas 25 ribu, dan akan dinamai Malut United Arena.

"Sofisi sangat strategis, karena sudah terhubung dengan banyak kabupaten di Maluku Utara. Daerah ini akan berkembang luar biasa," kata Dirk Soplanit.

malut united zainuddin umasangadjiMaket stadion Malut United. Foto: Yanu Arifin/detikSport

Dirk bahkan berani menjamin, Malut United Arena bisa dipakai Timnas Indonesia kelak. Sehingga, timnas bisa akan merasakan bertanding di wilayah Timur Indonesia.

"Saya bisa kayakan itu bukan target yang muluk-muluk," kata Dirk, dengan penuh yakin.

Rencananya, Agustus mendatang peletakan batu pertama akan dilakukan. Dirk mengatakan, Malut United akan coba mengundang Ketum PSSI Erick Thohir untuk meresmikannya.

Dengan segala persiapan yang coba dibangun, apakah Malut United bisa bernapas panjang? Atau cuma sekadar tim pelancong di sepakbola nasional?

(yna/yna)

Hide Ads