Sederet Alasan PSM Menunggak Gaji Pemain dan Staf

Sederet Alasan PSM Menunggak Gaji Pemain dan Staf

Abadi Tamrin - Sepakbola
Rabu, 20 Des 2023 19:20 WIB
Direktur Utama PSM Makassar Sadikin Aksa.
Direktur Utama PSM Makassar Sadikin Aksa (tengah). (Foto: Abadi Tamrin/detikSulsel)
Makassar -

Kasus penunggakan gaji pemain dan staf PSM Makassar ramai dibicarakan di Liga 1 musim ini. Direktur Utama Sadikin Aksa lantas buka suara terkait kesulitan finansial timnya.

Seperti diketahui, pada September lalu pelatih PSM Bernardo Tavares pernah melelang sejumlah barang pribadi, termasuk trofi pelatih terbaik Liga 1 musim 2022-23 demi membantu kondisi keuangan klub. Ia berujar banyak karyawan klub yang gajinya tersendat.

Belum lama ini, striker PSM Victor Mansaray sempat pamit untuk tak bermain melawan Persik Kediri karena gajinya belum dibayar selama dua bulan. Belakangan, ia akhirnya berangkat ke Kediri dan main di laga tersebut. Manajemen disebut sudah melunasi gajinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam jumpa pers pada Rabu (20/12/2023), Sadikin mengklaim kendala keuangan yang dialami PSM berasal dari pengeluaran tak terduga, mengakibatkan anggaran belanja tim membengkak.

"Di luar dugaan, alhamdulillah, kita juara (musim lalu) dan ternyata setelah menjadi juara tidak gampang. Bebannya berat. Beban utama pemain, pemain kita menjadi incaran semua klub di seluruh Indonesia dari 18 klub Liga 1, Liga 2, semua mengincar pemainnya PSM. Ujungnya apa? Kontraknya naik, iya kan. Kontrak naik, biaya naik," kata Sadikin, seperti dikutip detikSulsel.

ADVERTISEMENT

Sadikin juga menyebut renovasi Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare juga memakan biaya yang tak sedikit. Ini berdampak pada gaji pemain. Kesulitan mencari sponsor di tengah tahun juga disebut menjadi penghambat.

"Anak-anak mau pasang (lampu LED), pemasangan listrik saja dia bilang 400 juta (Rupiah). LED-nya PSM ada itu, nongkrong di Stadion Parepare, belum dipakai. LED kita empat kontainer lho, bayangkan (berapa) pajaknya. Berapa duit lagi tuh," Sadikin melanjutkan.

"Jadi sebenarnya kalau saya tidak investasi lapangan kemarin, saya tidak investasi fasilitas, saya tidak beli LED, soal gaji aman."

"Nah tahun lalu kalau mau ditanya, rekor PSM mendapatkan pendapatan dari penonton. Kami harap itu berlanjut momentum, ternyata nggak. Drop."

"Banyak yang kira kita (sehabis) juara gampang dapat sponsor, nggak juga karena waktunya mepet. Hari itu kita tidak ada waktu maju ke sponsor dan kalau mau ditanya sponsor? Sponsor itu rata-rata akhir tahun tidak ada di pertengahan tahun. Oleh karena itu agak berat," jelas Sadikin.

Musim ini, PSM tak lagi bersaing di papan atas. Juku Eja tercecer di urutan 11 klasemen sementara Liga 1 dengan 29 poin dari 23 laga. Mereka hanya unggul delapan poin dari zona degradasi.

(adp/adp)

Hide Ads