Vietnam Vs Indonesia: Striker Garuda Harus Berani Finishing

Vietnam Vs Indonesia: Striker Garuda Harus Berani Finishing

Muhammad Robbani - Sepakbola
Kamis, 18 Jan 2024 17:00 WIB
Rafael Struick
Striker Indonesia diminta lebih banyak shooting melawan Vietnam. (Foto: detikcom/Jalu Pamuncar
Jakarta -

Pelatih sepakbola nasional Zein Al Hadad berharap striker Timnas Indonesia berani melakukan finishing melawan Vietnam di laga kedua Piala Asia 2023.

Timnas Indonesia akan meladeni Vietnam di Abdullah bin Khalifa Stadium, Jumat (19/1/2024). Laga ini krusial buat Timnas Indonesia yang sudah kalah di laga pertama, namun masih menyimpan harapan lolos ke Babak 16 Besar.

Garuda kalah 1-3 dari Irak pada laga perdananya, sehingga kemenangan atas Vietnam menjadi mutlak untuk diraih Timnas Indonesia. Kemenangan ini penting untuk menjaga asa lolos ke Babak 16 Besar Piala Asia 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari evaluasi laga pertama, Zein Al Hadad punya beberapa saran untuk barisan lini depan Indonesia. Ia menilai striker harus berani melakukan finishing, sesuatu yang memang kurang dari Rafael Struick sebagai starter, ataupun Dimas Drajad yang menjadi pemain pengganti di babak kedua vs Irak.

"Saya katakan memang lini depan itu adalah ujung tombak, harus tajam. Harus berani melakukan finishing, entah dengan menembak ke gawang dengan tendangan keras atau placing saja. Mencetak gol tidak harus dengan tembakan yang keras, tapi harus melakukan tembakan yang keras atau cukup mengarahkan bola ke sisi lemah penjaga gawang," kata Zein Al Hadad saat dihubungi detikSport, Kamis (18/1).

ADVERTISEMENT

"Striker-striker kita kurang melakukan tembakan dan mereka kurang pintar melepaskan diri penjagaan lawan. Ingat striker itu selalu dijaga, pasti itu. Kadang juga ada covering, jadi harus bisa mengatasinya. Bisa dengan gerakan check-in - check-out, melakukan gerakan mendadak, timing yang pas untuk melepaskan diri dan melakukan finishing," ujarnya menambahkan.

"Tinggal dilihat apa kelebihan striker yang ada. Kalau kuat bola atas, minta bola atas dari pemain-pemain sayap. Kalau kuat di skill individu satu lawan satu lakukan itu. Kuat dari tembakan-tembakan, lakukan itu untuk menjebol lawan," katanya lagi.

Rafael Struick memang tampil melempem dalam laga tersebut meski mendapat beberapa peluang emas. Di babak pertama ia punya peluang di depan gawang, tapi kehilangan momen setelah terlalu banyak memainkan bola di kotak penalti.

Di babak kedua ia mendapat umpan silang akurat dari Witan Sulaeman. Tapi sundulannya tak maksimal dan bola melenceng jauh dari gawang Irak.

Untuk sebuah tim yang tampil dengan memanfaatkan serangan balik, memaksimalkan peluang emas adalah hal yang sangat krusial. Untuk hal satu ini, Rafael Struijk memang harus lebih klinis lagi untuk memaksimalkan setiap peluang yang didapatnya.

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong pun akhirnya menarik keluar Rafael Struijk pada menit ke-76. Pemain keturunan Belanda itu digantikan oleh Dimas Drajad.

"Kalau ditanya striker mana yang perlu dimainkan, itu pelatih yang lebih tahu dan menentukan. Tergantung kesiapan pemain dalam permainan dan disesuaikan taktik yang dibutuhkan," tutur Zein Al Hadad.

"Saya rasa sama-sama bagus, sama-sama punya kelebihan. Cuma Dimas motivasinya lebih tinggi, pergerakannya lebih menjanjikan. Tinggal kebutuhan pelatih tadi, siapa yang dibutuhkan," ucap pelatih yang akrab disapa Coach Mamak itu dalam analisisnya.

(mro/cas)

Hide Ads