Potensi Sepakbola RI Menggiurkan, Wajib Dimaksimalkan

Potensi Sepakbola RI Menggiurkan, Wajib Dimaksimalkan

Muhammad Robbani - Sepakbola
Sabtu, 27 Jan 2024 03:30 WIB
Marc Klok.
Sepakbola Indonesia punya potensi besar untuk dimaksimalkan dari sisi olahraga maupun bisnis (Persib Bandung)
Jakarta -

Survey Nielsen menyebut Indonesia berada di tiga besar negara gila sepakbola. Itu jadi bukti Pasar Indonesia punya potensi besar dimaksimalkan.

Hal inilah yang menginspirasi Status Pro Sport, perusahaan agensi sepakbola dari Belanda, melirik pasar Indonesia. Didirikan pada 2011, Status Pro Sport diisi oleh pakar-pakar di bidang digital marketing, sales, hingga produksi konten.

Seiring waktu, perusahaan ini kemudian membuka cabangnya di Indonesia di era COVID-19. Salah satu pekerjaannya yang paling terlihat adalah personal branding para pemain sepakbola yang merumput di negeri ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marc Klok merupakan salah satu pemain yang ikut serta membesarkan perusahaan. Kini sudah banyak pemain yang ditangani dan dibantu untuk bisa 'menjual diri' demi memaksimalkan potensi ekonomi yang ada dari kegilaan masyarakat Indonesia akan sepakbola.

Di era sepakbola modern, pemain bukan cuma pesohor lapangan hijau. Mereka juga kini bak artis yang kerap muncul di layar kaca sebagai brand ambassador brand-brand besar.

ADVERTISEMENT

"Saya sudah bekerja di sektor ini sejak 2011, kemudian 2014 adalah pertama kalinya saya melakukan project di Indonesia. Sampai saat ini masih sulit mencari formula yang tepat (untuk pengembangan sepakbola Indonesia)," kata Founder Status Pro Sport Estafano van Aanholt, saat berbincang-bincang dengan media di Senayan City, Jakarta, Kamis (25/1/2024).

"Kami juga ingin membawa pemain atau tim muda ke Eropa. Kami juga ingin adanya pertukaran pakar-pakar antar kedua belah pihak," ujarnya menambahkan.

"Ada juga program komunitas lewat Oranje Indonesia yang pernah digelar sebelumnya (nobar Timnas Belanda di Piala Dunia 2022)."

Membawa bakat-bakat terbaik Indonesia ke Eropa menjadi misi yang ingin diwujudkan. Untuk satu ini masih menjadi tantangan tersendiri karena pemain sepakbola Indonesia belum dijadikan referensi klub-klub Benua Biru.

Regulasi yang ketat juga kadang menyulitkan pemain Indonesia untuk unjuk gigi di Eropa. Contoh paling gampang adalah Bagus Kahfi yang akhirnya cuma numpang nama di FC Utrecht.

Sebab pemain asing, dari manapun mereka berasal, diharapkan bisa memberikan value lebih dibanding pemain lokal. Di Belanda misalnya, ada aturan besaran gaji pemain asing, untuk menjaga mutu mereka.

Bermain di Eropa bukan sesuatu yang mustahil buat pemain Indonesia. Bisa dimulai dengan bermain di negara-negara yang kurang ketat regulasinya.

"Kalau di Inggris atau Belanda memang susah, tapi bisa di Belgia atau negara-negara Eropa Timur. Kami ingin pemain bercita-cita setinggi mungkin, kami mau memberikan tuntunannya," ucap Estefano yang memiliki darah Maluku dari kakek dan neneknya.

Banyak pekerjaan yang sedang dan akan dilakukan untuk membantu sepakbola Indonesia terus berkembang. Tak cuma soal pemain, tapi juga sepakbola itu sendiri.

Untuk itu, mimpi dan usaha-usaha pun dicanangkan. Salah satunya adalah harapan untuk menjembatani sepakbola Indonesia dengan Eropa, khususnya Belanda, berupa kerja sama, asistensi, hingga pertukaran ide.

Lobi-lobi dilakukan dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi dan juga PSSI sebagai induk sepakbola Indonesia. Diharapkan terjadinya satu pemahaman untuk maju bersama-sama.

Ide kerja sama antara PSSI dengan KNVB (Federasi Sepakbola Belanda) pun diajukan. Status Pro percaya, metode sepakbola Belanda bisa menjadi pertimbangan dan rujukan menarik buat Indonesia.

"Kerja sama yang sudah ada di PSSI dengan Jepang (JFA), di bidang perwasitan dan sepakbola wanita. Ada area lain yang bisa digarap dengan MoU (kerja sama) dengan KNVB. Dengan Jerman juga, tapi dengan Bundesliga. Kalau kami menawarkan kerja sama dengan KNVB," tutur Estefano.

"Program dengan KNVB bisa beda, sudah ada sejarah relasi dengan bukti Belanda sudah pernah datang ke sini tahun 2013. Kerja sama dengan KNVB ini akan membuka bisnis karena akan terjadinya pertukaran program, pemain, dan banyak hal lainnya," ucapnya.

Dijelaskan Estefano, sepakbola Belanda punya segalanya untuk dijadikan acuan. Ada ketersediaan banyak pakar di bidang kepelatihan, perwasitan, dan yang terkini menjadi pusat pelatihan Video Assistant Referee (VAR).

PT LIB menjadi salah satu pihak yang ikut merasakan manfaatnya dengan asistensi penerapan alat komunikasi yang digunakan wasit. Sumbangsih Belanda lainnya adalah program KNVB yakni 'WorldCoaches', berupa pengiriman pelatih-pelatih dari mantan pemain ke banyak negara di dunia.

Sebaliknya, Indonesia juga merupakan negara yang menarik buat pemain-pemain Belanda. Selain Marc Klok, ada juga Wiljan Pluim, Sonny Stevens, atau Nick Kuipers.

Bahkan lebih banyak lagi di musim-musim sebelumnya seperti Nick van der Velden, Sylvano Comvalius, Arsenio Valpoort, Geoffrey Castillion, Anco Jansen, ataupun Melvin Platje. Selain kedekatan historis antara Indonesia dan Belanda, bermain di sini punya nilai lebih buat pemain-pemain dari Negeri Kincir Angin.

Beberapa pemain Belanda dengan nama besar sedang bahkan sedang diupayakan untuk bermain di Indonesia. Meski demikian, namanya masih dirahasiakan.

"Indonesia itu tempat yang nyaman untuk ditinggali. Bicara gaji juga mereka menerima bersih di sini ketimbang di Belanda yang kena potong pajak besar," ujar Estefano.


Hide Ads