Irak Kalah Dramatis dari Yordania, Jesus Casas Dihujat saat Jumpa Pers

Irak Kalah Dramatis dari Yordania, Jesus Casas Dihujat saat Jumpa Pers

Lucas Aditya - Sepakbola
Selasa, 30 Jan 2024 11:40 WIB
Iraqs Spanish coach Jesus Casas looks on during the Arabian Gulf Cup football match between Iraq and Saudi Arabia at the Basra International Stadium in Iraqs eponymous southern city on January 9, 2023. (Photo by Hussein Faleh / AFP)
Jesus Casas dihujat akibat Irak disingkirkan oleh Yordania di Piala Asia 2023. (Foto: AFP/HUSSEIN FALEH)
Jakarta -

Timnas Irak menelan kekalahan saat berhadapan dengan Timnas Yordania di babak 16 besar Piala Asia 2023. Pelatih Lions of Mesopotamia, Jesus Casas, dihujat saat jumpa pers.

Bertanding di Stadion Khalifa, Senin (29/1/2024), Irak kalah 2-3 dari Yordania. Dalam laga itu, Irak dibobol dua kali pada menit-menit akhir.

Yordania unggul lebih dulu berkat gol Yazan Al-Naimat pada babak pertama. Irak membalas via Saad Natiq (68) dan Aymen Hussein (76). Karena perayaan gol yang lama, Hussein akhirnya mendapat kartu kuning kedua. IRak bermain 10 pemain sejak menit ke-77.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yordania bisa mengunci kemenangan pada masa injury time. Yazan Al-Arab mencetak gol pada menit ke-90+5 dan Nizar Al-Rashdan pada menit ke-90+7.

Saat jumpa pers seusai laga, Jesus Casas mendapatkan umpatan dari wartawan Irak. Salah satu sebabnya, Jesus Casas dinilai tidak fokus saat menjelang pertandingan 16 besar Piala Asia 2023 dengan memberi waktu wawancara untuk media Spanyol.

ADVERTISEMENT

Beberapa wartawan Irak beranjak dari tempat duduk untuk mendatangi Casas sembari berteriak.

"Tak ada pelatih dari tim lain yang melaju ke babak 16 besar memberikan wawancara sebelum pertandingan. Bagaimana anda berpikir melakukan itu," kata salah seorang wartawan seperti dilaporkan Marca.

Jesus Casas menegaskan bahwa hal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya pada dirinya.

"Tak ada hal seperti ini terjadi pada saya, tapi saya tak tahu kalau itu akan terjadi pada saya lagi. Anda harus sadar bahwa di sini berbeda Mereka bukan media terakreditasi. Cukup mempunyai akun Instagram dan 100.000 pengikut atau channel Youtube. Mereka tak profesional. Susah untuk membandingkan dengan negara lain," kata Casas.




(cas/mrp)

Hide Ads