Pelatih Timnas Jepang Hajime Moriyasu menilai rapuhnya lini belakang jadi biang keladi timnya tersingkir dari Piala Asia. Jepang selalu kebobolan di ajang ini.
Jepang tersingkir dari Piala Asia 2023. Hal itu terjadi usai Samurai Biru kalah dramatis dari Iran 1-2 pada laga perempatfinal di Education City Stadium, Al Rayyan, Sabtu (3/2) malam WIB.
Jepang unggul duluan lewat golnya Hidemasa Morita di menit ke-28. Namun pada babak kedua, Iran bisa menyetarakan angka lewat Sardar Azmoun. Pada menit akhir laga, Tim Melli memastikan kemenangan dari penalti Alireza Jahanbakhsh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekalahan ini memupus ambisi Jepang untuk meraih juara. Padahal, Negeri Matahari Terbit bisa dibilang jadi unggulan utama di ajang ini.
Pasalnya, Jepang merupakan negara di Asia dengan ranking tertinggi FIFA. Ritsu Doan dkk saat ini berada di peringkat ke-17 pada ranking FIFA.
Baca juga: Moriyasu: Iran Vs Jepang Laga Dua Tim Besar |
Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu, menyoroti lini belakang timnya usai tersingkir dari Piala Asia. Lini belakang memang jadi titik lemah Jepang di ajang ini.
Jepang selalu kebobolan di setiap laga yang dijalani pada Piala Asia 2023. Hal tersebut belum bisa mereka perbaiki saat melawan Iran.
Penalti yang membawa Iran ke semifinal juga lahir dari buruknya kordinasi lini belakang Jepang. Ko Itakura dan Takehiro Tomiyasu justru berebut bola saat mengantisipasi umpan silang. Bola liar bisa diambil oleh Hossein Kanaanizadegan di saat bersamaan Itakura melakukan tekel yang berbuah pelanggaran.
"Seperti yang Anda lihat, kami harus meningkatkan banyak aspek. Kami memainkan lima pertandingan dan kebobolan di setiap pertandingan. Jika kami tidak bisa mencatatkan clean sheet, kami tidak bisa menang," ujar Moriyasu dikutip situs AFC.
"Bukan hanya dari bola mati tapi dari permainan terbuka, kami sangat kesulitan. Mereka menekan kami dan kami tidak bisa meredamnya. Kami kebobolan karena kualitas menyerang mereka," jelasnya.