Wawancara Lengkap soal Jersey Timnas: Tender, Redesain & Brand Baru

Wawancara Lengkap soal Jersey Timnas: Tender, Redesain & Brand Baru

Muhammad Robbani - Sepakbola
Senin, 08 Apr 2024 03:20 WIB
Jersey Timnas Indonesia produksi Erspo.
Foto: dok. erspo
Jakarta -

Jersey baru Timnas Indonesia menjadi polemik setelah diluncurkan. PT Garuda Sepakbola Indonesia (GSI) menjelaskan duduk perkaranya dengan detikSport.

Polemik bermula dari desain jersey timnas yang dianggap tidak sesuai harapan. Apalagi seragam baru Garuda dibanderol dengan harga yang lumayan tinggi yakni Rp 1,299 juta untuk kelas player version, Rp 599 ribu replica version, dan Rp 199 ribu supporter version.

Harga tersebut jauh lebih mahal dibanding dengan brand Timnas Indonesia sebelumnya. Kritikan pun dilancarkan di media sosial oleh banyak penggemar sepakbola, yang belakangan merembet ke proses tender yang dinilai terjadi praktik KKN karena ada kedekatan pihak pemenang tender dengan petinggi PSSI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak cuma soal itu, kapabilitas dan keabsahan Erspo sebagai brand baru olahraga pun dipertanyakan. Bukan cuma ada lebih banyak brand olahraga yang berpengalaman, tetapi juga soal Erspo yang sempat diduga tidak layak menjadi mitra karena pemenangnya adalah Erigo.

Berikut wawancara detikSport dengan Managing Director PT GSI Marsal Masita:

ADVERTISEMENT

Bagaimana PT GSI melihat pro dan kontra yang terjadi perihal jersey baru Timnas Indonesia?

Untuk replika dan versi suporter memang banyak dikeluhkan ya. Kalau player issue tidak ada masalah.

Atau mungkin (player issue) belum di-review?

Player issue sudah dijual juga dari kemarin pertandingan Vietnam. Tapi tidak ada satupun. Kan udah dijual juga player isunya. Tapi yang dipermasalahkan masyarakat itu yang replika yang harga 600 ribu itu. 600 dengan kualitas yang itu? Nah kalau yang player isu. Yang tadi dibilang kan desain. Kalau saya, saya bukan ahli desain. Tapi yang saya tahu pasti. Bahan yang sekarang itu jauh lebih bagus daripada bahan sebelumnya. Itu yang menjadi tugas kami dong. Karena bahan ini kan fix ya. Main di industri fashion. Bahan murah, bahan sederhana, bahan mahal kan tidak bisa bohong.

Pake jacquard kan?

Iya. Ini bukan jacquard. Nih lihat (menunjukkan perbandingan jersey dengan brand lama dan baru). Ini bukan jacquard. Lebih berat tidak pemain? Ini jacquard. Jadi kualitas buat kami. Kami harus jaga kualitasnya. Kalau desain. Ya kami serahkan ke Erspo. Cuman kemarin pelajaran dari yang kasus ini adalah; kami bilang ke Erspo. Ya kamu mungkin harus lebih melibatkan semua stakeholder sepakbola. Biar kamu tidak salah langkah lagi.

Artinya nanti kalau jersey baru sudah ada, jersey lama ditarik dari peredaran?

Nah itu haknya Erspo. Karena kan tadi mereka sponsornya Timnas. Mereka bayar loh. Jumlahnya 8 kali lipat lebih mahal dibanding brand 'M' sebelumnya. Dan 8 kali lipat lebih mahal dibanding brand 'N' internasional yang dulu sebelumnya M. Ya. Terus mereka (Erspo) kasih product supply ke Timnas. Itu 300 persen 3 kali lipat lebih besar dibanding brand 'M' dan brand 'N'. Supply, Product supply. Product support.

Buat Timnas atau?

Buat Timnas. Itu 3 kali, nilainya 3 kali lebih besar dibanding yang sebelumnya dan sebelumnya. 3 kali lipat lho. Bukan 2 kali lipat. 3 kali lipat lho. 300 persen lebih besar. Plus yang di sekarang ini ada royalti. Timnas ini selama ini sama brand 'M' sebelumnya itu sama brand 'N' sebelumnya. Kita tidak mendapat royalti. Jadi Timnas itu tidak pernah tahu berapa banyak jersey yang dijual di pasar. Kita tidak pernah tau berapa juta jersey yang dijual. Karena tidak ada kesepakatan mengenai royalti. Yang sekarang ada royalti. Setiap lembar jersey yang dijual, kami dapat royalti.

Berapa persen royalti?

7 persen, sebelumnya PSSI tidak pernah tahu berapa juta jersey yang dijual. Memalukan kan? Padahal mereka menjual jersey warna merah, warna kita. Warna Timnas, merah putih, merah-merah. Ada patch Garuda disini. Itu kan hak. Intellectual property. Tapi tidak ada royalti buat Timnas. Nah sekarang ada.

Jadi konsep royalti ini yang diajukan nama PT GSI atau dari mereka?

Konsep royalti ini yang kami ajukan sebagai syarat tender. Gampangnya begini mas. Kontrak dengan Nike, kontrak dengan Mills, itu di kontrak cuma ada 2 variabel. Nilai sponsorship dan product supply. Product supply kan itu. Itu di Nike dan Mills. Nike bayangin 2009 sampai 2019 10 tahun. Cuman itu doang. Mills juga sama 3 tahun. Di sekarang ada 3 variabel ini. Nilai sponsorship, product supply, royalti. Nah variable ini yang kita wajibkan harus ada. Jadi kalau ada yang kasih proposal tender kemarin. Proses tendernya. Ga mau kasih royalti, sudah pasti tidak akan kami terima. Sesimpel itu.

Itu alasan terbesar PSSi pilih Erspo?

Oh engga. Banyak yang submit royalti. Karena itu kan syarat kami. Jadi yang submit proposal pasti submit (royalti) juga.

Karena syarat ya?

Iya. Iya dong. Royalti ini umum berlaku di dunia. Bukan cuman di dunia olahraga. Di dunia musik pun ada merchandise musik. Karena ada royalti, beli merchandise Coldplay, ada royalti-nya Coldplay. Itu hal normal. Timnas ini tidak pernah ada selama ini. Sorry ya ini agak dieksploitasi. Nah sekarang tidak bisa kalau tidak ada royalti. Royalti ini kenapa? Kami kan juga butuh revenue.

Artinya dari semua brand yang masuk itu. Mereka mengajukan tiga unsur itu dong ya?

Kami wajibkan mereka mengajukan unsur tersebut. Tapi kan tentunya pasti ada beda-beda. Ada yang mengajukan royalti cuman 1 persen. Ada yang cuma 5%. Kami pilih yang terbaik dong. Sesimpel itu kan.

Kemarin nilai support sponsornya?

Rp 15-18 M. Ada tiga kriteria. Kriteria pertama dalam tender adalah credential, atau track record. Itu dulu credential. Ini perusahaan-perusahaan apa sih? Jangan-jangan dia perusahaan minuman ternyata mau ikutan tender garment. Kan nggak nyambung. Jadi credential dulu, track record. Kedua adalah kapabilitas. Kapabilitas dalam bidang apa? Kapabilitas production, jaringan distribusi, dan marketing. Ketiga adalah nilai komersial.

Nah nilai komersial ini apa? Yang tiga hal tadi saya bilang, sponsorship, product supply, dan royalty. Nah nilainya berapa? Yang Erspo mau berikan kepada kami hari ini adalah. Cash sponsorship-nya 8 miliar. Product supplynya 20 miliar per tahun.

Pertahun?

Iya pertahun. Kira-kira sampai 2 tahun. 20 miliar per tahun. Angkanya ini pertahun semua. Dan royalty 7 persen.

Artinya yang cash 8 miliar itu tahun depan kita 8 miliar?

Iya dong. Kan pertahun. Nah kontraknya sekarang 2 tahun sama kami. Kami akan review. Kalau reviewnya bagus ya bisa kami perpanjang. Kalau reviewnya nggak bagus ya kita bisa tender ulang. Sesimpel itu.

Nah soal track record kan emang Erigo yang ditunjuk. Tapi kan kenyataannya muncul Erspo. Bukannya itu dua hal yang berbeda gitu. Kenapa lanjut Erspo?

Oke. Sekarang saya ambil contoh begini, saya bikin tender hak siar. Pesertanya misalnya adalah Emtek, Trans Group, kemudian MNC. Pemenangnya Trans Group nih. Kemudian pemenangnya telepon ke kami. Pemenangnya Trans Group. Mereka mau yang berkontrak pake PT Trans 7 misalnya. Salah tidak? Ini kenyataan ya. Ini fakta.

Kemarin kami tender hak siar. Diumumkan juga di PSSI kan. Pemenangnya EmTek Group. Tapi kan yang tidak diketahui publik itu peserta tendernya itu PT SCM. Mewakili EmTek Group. Kemudian begitu mau kontrak, manajemennya telepon saya, 'Pak Marshal Yang berkontrak PT-nya Vidio ya. Oke.' Salah tidak ini?

Oke, tapi kabarnya Badan Hukumnya belum ada yang Erspo nih?

Pada saat tender kami persyaratkan untuk mereka harus submit akta perusahaan. Tujuannya buat apa? Agar saya bisa cek ke Kemenkumham. Bener tidak perusahaannya ada? Pemiliknya siapa? Siapa pemilik pemegang sahamnya? Erigo itu pemegang sahamnya adalah Muhammad Sadad. Mayoritas. Kemudian Muhammad Sadad setelah menang telepon saya. 'Pak saya mau bikin brand baru namanya Erspo ya Pak. Saya tidak mau pakai Erigo.' Oh iya silahkan. Apakah bentuknya PT baru? Apakah engga? Haknya dia dong.

Terus Erspo ini sekarang yang sudah ada. Aktanya sudah ada by the way. Pemegang saham terbesarnya? Sadad juga. Salahnya dimana? Ketika tender ini kan yang kami nilainya Erigo-nya. Terus Erigo mau bentuk Erspo. Mau nama brandnya Sadat. Apa salahnya? Salahnya dimana? Dia melanggar apa? Aturan apa yang dia langgar? Aturan tender ini kan juga kami yang bikin. Bahwa kami melihat perusahaan di belakangnya dong. Perusahaan holdingnya ini. Erigo. Holdingnya. Kemudian Erigo membuat perusahaan baru. Di bawah holdingnya PT yang baru tersebut. Yang juga pemegang saham terbesarnya. Tetap Sadad. Terus salahnya dimana? Pemilikannya PT ini adalah holdingnya dia. Nah holding ini sama. Jadi beda entitas. Ya beda entitas nih. Sama kayak tadi analoginya. SCM. Tapi dia bilang, eh untuk kontrak pakainya PT Vidio, ya tidak masalah dong.

Akta itu kan juga tidak disebarkan, private consumption doang itu. Iya kan? Tapi tidak ada orang yang datang ke kami untuk tanya. Mereka cuma asumsi-asumsi saja kan. Oh nama PT-nya beda. Iya memang nama PT-nya beda. So what? Kan biasa begitu.

Soal distribusi, Erspo sebagai brand baru, apakah tidak khawatir sama kekuatan distribusi miliknya?

Justru sekarang saya tanya balik. Saya tanya balik; Ada Specs, ada brand Mills, ada yang lain-lain. Yang mau saya tanya. Ada Erigo. Yang punya kekuatan distribusi yang paling besar siapa? Begini. Semua brand-brand yang tadi, Ortuseight, Specs, ini kan mereka punya spesialisasi di olaharaga. Erigo bukan, dia mass market. Bahkan orang sebutannya baju sejuta umat. Bener nggak? Artinya apa mas? Distribusinya luar biasa

Indonesia ini kan negara kepulauan. Distribusi tuh logistik cost paling tinggi. Nah kalo Erigo sudah bisa di mass market berhasil segitu besar. Dan jaringan distribusi ini dari atas ke bawah. Jarinya retailernya Erigo itu besar sekali. Kami naksir. Tapi kan bukan cuma itu tadi. Saya beli kan ada tiga kriteria tadi. Kriteria kedua adalah kapabilitas. Kapabilitas ini adalah produksi, distribusi, dan marketing. Nah kami juga mau melihat. Erigo hebat ya. Dari mungkin 10 tahun lalu siapa yang tau Erigo. Sekarang sudah bisa besar. Kami juga mikir gitu mas.

Sekarang ini kan jersey replika lagi jadi pro-kontra banget. Tapi penjualnya masih jalan?

Masih. Masih ya. Dan ternyata laku banget. Saya sempat cek ke Erspo. Semua suppliernya mereka, semua distributornya mereka meminta barang. Aneh nggak? Minta barang lho mereka. Ini saya mau balikin barang. Engga. Tapi minta barang. Yang pentingnya barang ini bagus kan. Desainnya, ini perdebatan nih. Ternyata faktanya di lapangan. Orang mau beli. Apakah desainnya jelek? Nah saya tidak tahu. Tapi yang saya tahu adalah player issue ini tidak ada masalah kualitasnya. Tapi yang replika sama suporter, kami minta untuk diperbaiki. Bahan kualitasnya. Karena itu menjadi bahan gunjingan orang.

Catatan PT GSI dari awal itu salah satunya soal jersey replika?

Salah satunya. Jersey training salah dua. Salah tiga adalah itu penyiapan dia untuk timnas. Karena timnas kami paralel. Ini sekarang kami harus menyiapkan (timnas) senior ke Vietnam. U-23 ke Qatar. U-20 yang (TC) panjang sekarang. Timnas Wanita mau TC sekarang, mau ke Bali. Empat. Jadi paralel kan. Bukan hanya jersey lho, ada naju training, perintilan-perintilan, kaos kaki. Itu itemnya sampai hampir 400 item jenis itemnya. Jumlah total setahun itu. 250 ribu pieces. yang harus disiapkan untuk timnas. Untuk timnas semua, semua kategori. Ada 400 jenis item, lalu 250 ribu quantity pieces. Jadi, tas, semuanya, kaos kaki, jersey, jaket anthem, sweater, dan macam-macam.

Pemain kan tukeran jersey itu sama pemain lain biasanya, sekarang bagaimana?

Pertanyaan yang bagus. Nah ini juga saya ceritain mas. Ini fakta lagi. Saya bisa nunjukin kontraknya kalau mas mau. Kan tadi saya cerita produk suplai. Produk suplainya brand Nike sama Mills sepertiganya dari yang sekarang. Jadi kalau tadi saya bilang yang sekarang Rp 20 M itu bisa dikali deh sepertiganya berapa tuh. Nah dengan produk suplai hanya sepertiga, kira-kira buat pemainnya lebih sedikit atau lebih banyak? Nah sekarang saya kasih faktanya. Dulu waktu Nike produk suplai itu ada rasionya, itu 1:8. 1:8 artinya apa? 1 jersey untuk 8 pertandingan. Waktu Mills naik nih. 1:4 sampai 1:2. Jadi 1 jersey bisa untuk 2 pertandingan atau 4 pertandingan. Jadi setelah 2 pertandingan atau 4 pertandingan, pemain boleh bawa pulang. Atau dia bisa tukar. Sekarang 1:1.

1:1?

Iya. Jadi setiap pertandingan pemain bisa pulang. Nah hal-hal kayak begini kan tidak bisa juga kami buka sebelumnya. Kenapa? Nanti tersinggung yang sebelumnya. Kami buka hype-nya mereka gitu. Padahal PSSI sekaran mau bikin perbaikan kok. Jadi setiap pertandingan pemain itu tidak usah resah. 'Gue cuci lagi gak ya?' Udah terserah lo. Lo mau bawa pulang, lo mau tukar, terserah lo. 1:1 hari ini. Itu tugas kami kan mas. Di belakang layar ini membantu agar tim mas ini. Fokus di pertandingan kan gitu. Bahan yang kualitasnya bagus.

Bisa dibawa pulang, bisa tukar. Tidak seperti dulu. Balik nih Nike mas 1:8. Pernah waktu itu ada kasus, itu kan produknya cuma terbatas mas. Kasihan kan pemainnya kan. 'Mau tukeran tidak boleh ya?' Dulu tuh Evan (Dimas) yang pernah ngomong sama saya. Jaman dulu ya. Mau tukar, dia lapor. 'Pak, saya nggak bisa tukeran. Loh, kenapa? Itu sama kitman-nya nggak boleh.' Karena waktu itu 3 pertandingan lagi. Itu sudah 5 (pertandingan) baru boleh tukeran.

Ya tapi sekarang sudah oke, 1:1. Setiap pertandingan pemain boleh pulang. Setiap pertandingan mereka boleh tukeran. Kasarnya sudah hak dia (pemain) lah. Masa dia nggak bisa dapet. Ya sama kayak di negara lain. Argentina itu 2:1. Satu babak, satu jersey. Kita belum sampai sana kan. Kita 1 pertandingan, 1 jersey. Tapi itu tuh sudah kemajuan yang luar biasa dong kalau liat tadi. Iya kan? Sebelumnya 1:8, 1:4, terus 1:1. (Lionel) Messi kan 2: 1. Setiap babak terus ganti (jersey). Setiap babak tuh ganti baru. Ya kita belum bisa begitu. Tapi hari ini kita stok-in kayak misalnya nih ya Piala Asia, Piala Asia Qatar buat tiga pertandingan. Itu yang kami siapkan bukan 3, tapi 5 (jersey). Jadi lebih ya. Bukan hanya 1:1. Lima set kami siapkan. Agar timnas kita tuh bajunya banyak lho. Itu sudah kami prepare tahun lalu. Kami hitung jumlahnya. Karena kami harus liat simulasi juga agenda timnas tahun apa aja. Kelompok umurnya mana saja. Berapa kali testing. Berapa kali pertandingan. Nah that's why kebutuhannya segini. Segitu tinggi 20 miliar.

Ini termasuk timnas kategori umur Timnas Wanita?

Sama, sama. Jangan bedain dong. Jangan. Saya justru akan fokus banyak ke (timnas) wanita. Kami baru meeting sama Coach Mochi (Satoru Mochizuki. Mantap sekali. Untuk U-17 persiapan tidak hanya untuk Piala Asia U-17. Tapi sepanjang tahun. Nah kami akan fokus di wanita.

Soal Focus Group Discussion (FGD) desain ulang jersey?

Jadi penegasan FGD itu adalah salah satu upaya untuk melibatkan, mendengarkan, masukkan semua stakeholder sepakbola.

Ini rencananya kapan?

Rencananya pertama di habis lebaran. Di minggu itulah.

Tanggalnya belum ada?

Tanggalnya rencananya tanggal 19 (April). Tapi ini kan diadakan oleh Erspo. Kami membantu. Jadi kami bilang ke Erspo, 'sudah deh untuk stakeholder sepakbolanya biar kami yang mengundang. Kan kamu (Erspo) tidak terlalu ini kan. Biar kami yang cari deh. Apa perwakilan wartawan, perwakilan supporter, mantan pemain.

Kemarin jadi beban masalah ribut-ribut?

Hanya menyesalkan. Karena kan. Bukan desainnya yang salah lho. Kalau dicek baik-baik. Desainernya yang, kalimatnya itu tidak diterima oleh sekelompok netizen bola. Yang cenderung kasar. Cenderung ya. Agak kasar lah ya. Itu kan merembet mana-mana. Ya kalau dilihat. Kalau saya pribadi melihatnya ini blessing in disguise. Berkah loh. Kenapa berkah? Erspo kan harus pasang billboard, pasang iklan. Namanya sudah terkenal sekarang. Tadinya orang tidak tahu siapa ini. Brand baru. Orang yang menyebutnya salah. Ya jadi menurut saya berkah. Harusnya berkah ya buat ini. Dan kita kan gak boleh menutup diri lah ya. Maksudnya menurut saya kan kita juga terbuka.

Tapi yang saya bisa pastikan adalah jersey timnas yang dipakai oleh timnas Indonesia kemarin di GBK lawan Vietnam. Di Hanoi lawan Vietnam. Di Madya lawan China U-20. Di Qatar U23, adalah bahan jersey terbaik yang Indonesia pernah punya. Nah tapi sayangnya. Kelas yang dibawahnya yang replika. Dan supporter version. Itu yang bermasalah secara kualitas.

Artinya replika dan suporter version Ini masalah kualitas bahan dan finishingnya?

Finishingnya. Karena kalau dia kan finishing patch. Yang bermasalah. Jadi kualitas bahan.Keseluruhan lah menurut saya. Harus diperbaiki. Karena menurut mereka adalah, tidak sesuai sama harganya. Orang langsung beli barang kan. Tidak sesuai sama harganya. Artinya kualitasnya harus diperbaiki.

Hikmahnya apa dari ribut-ribut ini?

Saya mau lihatnya banyak berkah. Berkahnya apa? Orang jadi lebih tahu bahwa PSSI sekarang melakukan tender. Sebelum ini saya nggak mungkin bisa share soal tadi. Bahwa tendernya sekarang yang didapat timnas itu jauh lebih besar. Mungkin saya juga gak akan cerita ke soal ini sekarang. Bahwa pemain kita sekarang 1:1 rasionya. Jadi menurut saya bagus dong. Ini kesempatan buat kita mendekatkan diri lagi. Karena timnas ini memang milik orang semuanya merasa memiliki. Dan pelajaran buat kami harus lebih hati-hati saja untuk monitor mitra kami ini. Agar lebih hati-hati lah dalam memilih desainer. Kalau dia meng-hire desainer ini harus, sebaiknya dikunci. Bahwa desainer itu nggak bisa ngomong sembarangan di sosial media. Semuanya kan. Seharusnya mereka belajar sih.


Hide Ads