Pelatih Guinea U-23: Grup A Olimpiade Paris 2024 Itu Grup Neraka

Pelatih Guinea U-23: Grup A Olimpiade Paris 2024 Itu Grup Neraka

Afif Farhan - Sepakbola
Minggu, 05 Mei 2024 14:30 WIB
PARIS, FRANCE - APRIL 21: The Paris 2024 logo, representing the Olympic Games is displayed near the Eiffel Tower three  months prior to the start of the Paris 2024 Olympic and Paralympic games on April 21, 2024 in Paris, France. The city is gearing up to host the XXXIII Olympic Summer Games, from 26 July to 11 August. (Photo by Chesnot/Getty Images)
Foto: Getty Images/Chesnot
Jakarta -

Timnas Guinea U-23 akan menghadapi Timnas Indonesia U-23 dalam perebutan tiket playoff ke Olimpiade Paris 2024. Pemenangnya, siap-siap masuk grup neraka!

Laga Indonesia vs Guinea akan berlangsung pada Kamis (9/5) pukul 20.00 WIB di Clairefontaine, Paris. Timnas Indonesia U-23 statusnya sebagai semifinalis Piala Asia U-23 dan Timnas Guinea U-23 juga sebagai semifinalis Piala Afrika U-23.

Pemenang pertandingan nanti akan masuk ke Grup A Olimpiade Paris 2024. Tiga tim sudah menanti yakni Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru. Ketiganya merupakan tim-tim tangguh, termasuk Prancis sang tuan rumah!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelatih Timnas Guinea U-23, Kaba Diawara menyebut Grup A itu sebagai grup neraka!

"Itu adalah grup maut. Kami harus berpikir positif, karena hanya akan punya satu pertandingan nanti untuk menuju ke Olimpiade (kontra Indonesia-red)," ujarnya dilansir dari situs resmi FIFA.

ADVERTISEMENT

"Di Olimpiade nanti pun kami tidak bisa memilih dan tidak boleh merasa nyaman," tegasnya.

Kaba Diawara tidak menampik, ada beberapa pemain di skuadnya yang lahir dan besar di Prancis. Pun, sekitar 20 pemain dari Timnas Guinea U-23 menimba ilmu di klub-klub Prancis.

Diawara pun menutup, mimpi dari Guinea adalah bermain di Piala Dunia. Untuk itu, pembinaan pemain muda harus digalakkan dan bisa tampil di Olimpiade adalah salah satu pengalaman yang akan sangat amat berharga.

"Ini akan jadi laga emosional nanti, jika kami bisa menembus Olimpiade, banyak pemain yang lahir di Prancis," ujar Diawara yang turut pernah memperkuat Bordeaux, Stade Rennais, PSG, Marseille, dan NICE.

"Kami fokus kepada pembinaan pemain muda. Kami harus membangun landasan yang kukuh untuk 10 tahun ke depan. Mimpi kami adalah ke Piala Dunia," tutupnya.

(aff/rin)

Hide Ads