Mempertanyakan Kinerja Komdis PSSI

Mempertanyakan Kinerja Komdis PSSI

Muhammad Robbani - Sepakbola
Rabu, 10 Jul 2024 00:00 WIB
Football Institute
Foto: Muhammad Robbani

Ada beberapa hal yang disorot Football Institute terkait Komdis PSSI. Beberapa kasus berat dinilai diabaikan seperti kasus match fixing yang terjadi di laga PSS Sleman Vs Madura FC pada Liga 1 2018.

Satgas Antimafia Bola sudah menetapkan PSS Sleman, wasit, dan beberapa orang sebagai pelaku Match Fixing. Namun hingga kini PSS belum mendapat sanksi dari Komdis PSSI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PSS masih melenggang bebas berkompetisi, bahkan sudah tampil di Liga 1 sejak musim 2019. Selain itu ada juga dugaan pengaturan skor yang melibatkan Bhayangkara Presisi Indonesia saat menang 7-0 atas Persik Kediri di Liga 1 2023/24.

Kemenangan besar itu menurut Budi patut dicurigai saat Bhayangkara berupaya lolos degradasi. Namun ada indikasi pembiaran dari Komdis PSSI.

ADVERTISEMENT

"Data kami bisa saja ada yang terlewat karena mungkin memang tidak diumumkan. Siapa tahu PSS sudah disanksi, tapi memang kita tidak pernah tahu putusannya. Tapi PSS sudah mengumumkan rencana klub musim depan," ujar Budi.

"Komdis itu punya kewenangan yang luar biasa, membatalkan hasil pertandingan saja bisa seperti diatur di Kode Disiplin PSSI. Coba cek saja itu. Tapi ini putusan Satgas soal PSS saja diabaikan," ucapnya gusar.

Budi Setiawan, menyebut kinerja Komdis PSSI ini harus dievaluasi. Apalagi dalam jajaran kepengurusan federasi, mereka ibaratkan penegak keamanan di federasi, setara Polri di negara Indonesia.

"Ini jadi bagian evaluasi kompetisi musim lalu. UntukKomdis, mereka itu ibaratkan Kapolri, Kepala BIN, dan Kepala Kejaksaan di PSSI. Ini bukan wajah ErickThohir, ini wajah konsensus bersama Exco. Absurd ini," ujar Budi.


Hide Ads