Munas PSSI
Komite Eksekutif Jadi Incaran
Kamis, 19 Apr 2007 18:16 WIB
Makassar - Tidak bergaungnya bursa calon ketua umum PSSI periode 2007-2011 membuat pemilihan anggota Komite Eksekutif (Executive Committee/Exco) diperkirakan lebih seru.Menyesuaikan dengan statuta FIFA, yang akan diwujudkan dalam Pedoman Dasar (PD) PSSI yang baru, Exco akan dibentuk sebagai "pengganti" dari pengurus harian dan merupakan institusi kepemimpinan tertinggi organisasi PSSI.Exco terdiri dari 10 orang plus ketua umum PSSI (terpilih) dengan masa jabatan empat tahun. Meskipun calon anggotanya diusulkan oleh peserta Munas, tapi hak prerogatif untuk memilih dan menetapkan menjadi milik ketua umum (ketum).Agenda pemilihan calon anggota Exco akan dilakukan pada sidang pleno malam ini, Kamis (19/4/2007). Prosedurnya, tiap peserta Munas bisa memberi usulan tiga orang, diajukan secara tertulis dan tertutup, lalu dimasukkan ke kotak suara yang telah disediakan. Setelah didapatkan sekurang-kurangnya 30 orang, ketum terpilih akan memilih 10 orang untuk ditetapkan sebagai anggota Exco.Pembentukan Exco dinilai baik oleh tokoh sepakbola IGK Manila, yang hadir di Makssar dalam kapasitasnya sebagai peserta peninjau. Menurutnya, kalau perlu PSSI mencontek semua sistem organisasi FIFA, sembari menyesuaikan dengan kondisi geografis dan demografis di Indonesia."Selama ini pemilihan (pengurus) seperti berdasarkan like and dislike. Jadi, bagusnya ketum terpilih memilih yang pemikir di bidangnya (dalam Exco)," tandas mantan manajer Persija Jakarta itu."Misalnya, kalau ke depan sepakbola ingin dijadikan industri, maka pilih Exco yang punya keahlian bisnis, tidak mesti yang harus mengerti bola, supaya sepakbola kita bisa maju," sambungnya.Bursa pemilihan anggota Exco ini diperkirakan berlangsung lebih seru karena sejauh ini pertarungan memperebutkan kursi ketum PSSI relatif adem-ayem. Nurdin Halid disebut-sebut bakal melenggang mulus untuk meneruskan kepemimpinannya pada organisasi ini, walaupun muncul cukup banyak nama kandidat lain seperti Arifin Panigoro, Yusuf Rizal, Haruna Sumitro, dan Sutiyoso (Gurbernur DKI Jakarta). (a2s/key)