Patrick Kluivert si Penggemar 4-2-3-1

Patrick Kluivert si Penggemar 4-2-3-1

Randy Prasatya - Sepakbola
Selasa, 07 Jan 2025 05:30 WIB
CLUJ, ROMANIA - JULY 27: Patrick Kluivert, head coach of Adana Demirspor follows the UEFA Europa Conference League Second Qualifying Round match between CFR Cluj and Adana Demirspor at Dr Constantin Radulescu Stadium in Cluj, Romania on July 27, 2023. (Photo by Eren Bozkurt/Anadolu Agency via Getty Images)
Patrick Kluivert dikabarkan bakal menjadi pelatih Timnas Indonesia. (Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu)
Jakarta -

Patrick Kluivert santer dikabarkan bakal menjadi pelatih Timnas Indonesia. Dia adalah pelatih yang sreg dengan formasi 4-2-3-1.

PSSI sudah mengakhiri kerja Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Ketua Umum, Erick Thohir, menyebut pelatih pengganti bakal diumumkan pada 12 Januari 2025.

"Kami sudah mendapatkan calonnya. nanti kita undang semua media untuk preskon tanggal 12 kurang lebih jam 4 sore. Tanggal 11 malam sudah mendarat, tanggal 12 kita beri kesempatan buat media untuk tanya jawab," kata Erick.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini nama Patrick Kluivert yang santer bakal menjadi penerus Shin Tae-yong. Pria berusia 48 tahun itu terakhir melatih klub Turki, Adana Demirspor, pada Desember 2023.

Patrick Kluivert memainkan 20 pertandingan dengan catatan delapan menang, enam imbang, dan enam kalah. Legenda sepakbola Belanda itu 19 kali memakai formasi 4-2-3-1 atau mengandalkan double pivot.

ADVERTISEMENT

Hal tersebut juga pernah dilakukan Kluivert saat melatih Timnas Curacao, namun masih dominan dengan formasi 4-3-3. Secara garis besar, formasi itu lebih sangat menyerang.

Selain pernah menjadi pesepakbola top dan pelatih, Kluivert pernah menjabat sebagai Direktur Olahraga Paris Saint-Germain dan Manajer Akademi Barcelona. Kluivert juga pernah menjadi asisten pelatih Clarence Seedorf di Timnas Kamerun.

Kluivert memang masih diragukan kapasitasnya oleh publik sepakbola di Indonesia. Di sisi lain, Kehadirannya bisa saja menjadi keuntungan terkait segi komunikasi karena para pemain Indonesia banyak berstatus naturalisasi dari Belanda.

"Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang tentu disepakati oleh para pemain, komunikasi yang lebih baik, dan implementasi program yang lebih baik untuk Timnas Indonesia," kata Erick beberapa pekan lalu.




(ran/adp)

Hide Ads