Piala Presiden 2025: Try Out Agar Klub Indonesia Lebih Oke di Ajang Dunia

Piala Presiden 2025: Try Out Agar Klub Indonesia Lebih Oke di Ajang Dunia

Lucas Aditya - Sepakbola
Senin, 14 Jul 2025 20:50 WIB
Oxford United tampil dominan saat menghadapiΒ Liga Indonesia All StarΒ diΒ Piala Presiden 2025. Sembilan gol tercipta,Β Ole RomenyΒ dkk menang 6-3. Indonesia All Star menghadapi Oxford United di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (6/7/2025) malam WIB.
Oxford United dan Port FC menjadikan Piala Presiden 2025 ajang yang pas untuk klu Indonesia mengukur diri menuju kancah dunia. (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Piala Presiden 2025 sudah selesai digelar. Kehadiran klub-klub di luar negeri menjadi sarana try out yang bagus agar klub-klub Indonesia lebih oke di ajang Dunia.

Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten, Bandung, menjadi saksi kesuksesan Port FC menjadi juara Piala Presiden 2025. Pada babak final, Minggu (13/7/2025) malam WIB, klub yang dibela Asnawi Mangkualam Bahar menang 2-1 atas Oxford United.

Dalam pertandingan itu, Port FC comeback. Ketinggalan lebih dulu akibat gol Thomas Harris pada menit ke-10, tim asal Thailand itu bisa bangkit dengan mencetak gol di sisa pertandingan dengan gol dari Teerasak Poeiphimai dan Brayan Perea.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tahun ini, Piala Presiden diikuti oleh tim mancanegara. Oxford United dan Port FC dipilih karena keduanya mempunyai pemain Timnas Indonesia. Meski ini ajang pramusim, Piala Presiden disikapi dengan serius oleh Oxford United dan Port FC. Semua wakil Indonesia takluk dari The U's dan Port Lions.

Oxford United mengalahkan Liga Indonesia All Star (6-3) dan Arema FC (4-0). Sementara itu, Port FC mengalahkan Persib Bandung (2-0) dan Dewa United (2-1).

ADVERTISEMENT

Mengapa Uji Coba dengan Klub Asing Penting?

Peringkat Liga Indonesia saat ini masih di bawah beberapa negara ASEAN lain. Thailand menjadi negara dengan peringkat liga terbaik di Asia di antara negara-negara ASEAN.

Kompetisi di Negeri Gajah Putih ada di posisi ketujuh di Asia dengan total poin 54.873. Berturut-turut kemudian ada Malaysia (40.420), Vietnam (35/038), Singapura (29.405), Kamboja (20.112), dan Indonesia ada di posisi keenam dengan jumlah poin 18.653.

Koefisien ini ditentukan oleh prestasi klub sebuah negara di kompetisi antarklub AFC. Memang, dalam beberapa tahun terakhir klub Indonesia susah bersaing dengan klub Asia lainnya.

Pada musim lalu, Madura United menjadi penyelamat muka Indonesia di kancah Asia. Meski tidak juara, Sape Kerrab sukses melaju ke semifinal AFC Challenge League 2024/2025.

Madura United kalah dari klub Kamboja, Svay Rieng. Dalam dua leg laga, Madura United kalah dengan agregat 6-3.

Penutupan Piala Presiden 2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (13/7/2025) malam.Penutupan Piala Presiden 2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (13/7/2025) malam. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Dengan kian sering bertemu klub-klub luar negeri, tim Indonesia akan bisa mengukur diri. Dengan begitu, kelemahan yang harus dibenahi dapat terlihat agar bisa mengejar ketertinggalan dari liga negara lain di ASEAN atau bahkan Asia.

Port FC merupakan member dari kompetisi terbaik di ASEAN. Sementara Oxford United, ya kita tahu, merupakan tim Championship Division, kompetisi yang tepat satu tingkat di bawah liga paling kompetitif di dunia: Premier League.

Pengamat sepakbola, Muhammad Kusnaeni, menganggap kehadiran tim luar ini di Piala Presiden 2025 memang pas untuk mengukur kekuatan tim-tim Indonesia dibandingkan tim mancanegara.

"Kehadiran tim-tim asing di Piala Presiden cukup positif. Tidak sekadar memberi warna berbeda dibanding enam kali penyelenggaraan Piala Presiden sebelumnya," kata Bung Kus, sapaan akrab Kusnaeni, kepada detikSport.

"Kehadiran tim asing membuat tim-tim lokal mendapat pengalaman bertanding yang berkualitas sekaligus punya perbandingan. Bisa mengukur sejauh mana kualitas permainan tim-tim lokal dibanding tim-tim lawan dari mancanegara," kata dia menambahkan.

Peserta Piala Presiden 2025 dari Indonesia ada Arema FC, Dewa United, dan Persib yang berkompetisi di Super League musim depan. Ada harapan agar klub-klub lain bisa mendapatkan kesempatan sama agar Piala Presiden bisa menjadi barometer perkembangan klub-klub Indonesia.

"Di Piala Presiden kali ini, kita bisa melihat langsung tim-tim lokal yang kuat seperti Persib, Arema, atau Dewa United ternyata belum bisa berbuat banyak. Secara permainan masih cukup jauh di bawah Oxford dan juga masih kalah dari Port FC," kata Bung Kus.

"Kehadiran Oxford dan Port FC juga bisa dijadikan kesempatan transfer ilmu. Kita bisa lihat bagaimana tim seperti Oxford sudah punya system of play yang kokoh sehingga siapapun pemain yang diturunkan cara mainnya bisa konsisten. Padahal ini masih pramusim dan mereka punya banyak pemain baru."

"Ada baiknya kehadiran tim-tim asing dipertahankan. Klub-klub lokal yang ingin mengikuti pertandingan pramusim bisa mengatur sendiri agendanya. Atau bisa juga difasilitasi PT LIB agar kesempatan bisa dibagi secara merata," kata dia menambahkan.

Ketua Steering Committee Piala Presiden, Maruarar Sirait, sudah menegaskan harapan kalau kehadiran tim-tim mancanegara akan dipertahankan. Dia bahkan menginginkan peningkatan Piala Presiden di setiap tahun gelaran.

"Kita ada hal baru, pertama kali Piala Presiden ada Oxford (United) dan Port (FC). Semoga tahun ke depan makin ada klub-klub yang hebat-hebat, tampil di Piala Presiden. Mohon doanya, supaya ada peningkatan dari tahun ke tahun," kata Ara di Bandung.

Persib dan Dewa United akan menjadi wakil Indonesia di kancah Asia tahun ini. Maung Bandung akan berlaga di AFC Champions League 2 via jalur playoff, sementara Banten Warriors akan berkompetisi di AFC Challenge League. Semoga, pengalaman bertanding melawan klub asing di Piala Presiden akan berguna bagi kedua tim untuk meraih prestasi tinggi yang berujung pada meningkatnya peringkat Liga Indonesia di Asia.

Piala Presiden Bukan Turnamen Pramusim Biasa

Piala Presiden tak sekadar turnamen pramusim biasa. Di dalam gelarannya ada misi-misi yang hendak dicapai.

Dari sisi ekonomi, Piala Presiden 2025 menggerakkan sebanyak 110 UMKM di Jawa Barat. Rata-rata omzet dari setiap usaha kecil itu cukup tinggi, Rp 2-3 juta setiap hari.

Pendaftaran UMKM yang berpartisipasi di Piala Presiden tak dipungut biaya. Berguna bagi UMKM yang mau memasarkan produknya dengan eksposur besar di sekitar Stadion Si Jalak Harupat, venue sebagian besar Piala Presiden 2025 digelar.

Selain itu, hiburan yang menarik juga menjadi sajian tersendiri buat penonton di stadion dan di layar kaca saat penutupan Piala Presiden 2025. Artis ibukota, Isyana Sarasvati, salah satunya. Selain itu, ada juga atraksi 1.200 drone membuat video mapping juga menarik perhatian. Tak lupa, bocah aura farming yang sedang mendunia, Dhika, juga beratraksi dalam penutupan ajang yang berlangsung pada 6-13 Juli 2025.




(cas/aff)

Hide Ads