Malaysia bersikeras bahwa data pemain naturalisasi yang dianggap palsu cuma kesalahan teknis. Kok bisa-bisanya klaim begitu?
Hal itu dipertanyakan Mantan Wakil Menteri Besar Penang, Ramasamy Palanisamy. Ia menilai kesalahan fatal itu bukan sekadar hal teknis semata.
"Bagaimana mungkin penjatuhan denda terhadap FAM dan tujuh pemain, beserta sanksi skorsing mereka, dapat dianggap sebagai hal teknis semata? Dengan kata lain, FAM mengklaim bahwa sanksi tersebut disebabkan oleh masalah prosedural, bukan pelanggaran serius," katanya, mengutip Free Malaysia Today.
"Namun, FIFA bukanlah badan sepakbola biasa, Ia lembaga dengan reputasi internasional yang harus dijaga. Mengapa otoritas global seperti FIFA akan mengajukan tuduhan serius seperti pemalsuan dokumen kecuali memiliki bukti yang meyakinkan?" katanya dalam pernyataan tertulis.
FIFA sebelumnya mengungkap laporan investigasi pada 7 pemain naturalisasi Malaysia, yakni Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garcés, Rodrigo Julián Holgado, Imanol Javier Machuca, João Vitor Brandão Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano. Hasilnya, mereka terbukti tidak punya nenek atau kakek dari Malaysia, seperti yang diklaim sebelumnya.
Baca juga: 5 Poin Skandal Naturalisasi Malaysia |
Federasi Malaysia bereaksi dengan menyebut terjadi kesalahan teknis saat memberi dokumen. Meski begitu, sanksi sudah dijatuhkan berupa denda miliaran dan larangan bertanding kepada 7 pemain naturalisasinya.
Selain federasi sepakbolanya, Pemerintah Malaysia seperti Kementerian Dalam Negeri dan Jabatan Pendaftaran Negara (JPN) juga disorot. Sebab, kedua instansi itu yang bertanggungjawab atas pemberian status kewarganegaraan dan penerbitan paspor di Malaysia.
Baca juga: 5 Poin Skandal Naturalisasi Malaysia |
Mereka juga juga yang kini dipertanyakan Ramasamy. Ia heran ada perbedaan pendapat dari kedua pihak dalam kasus ini.
"Namun, menteri dalam negeri Saifuddin Nasution Ismail berani mengklaim bahwa proses naturalisasi berjalan sesuai prosedur," tanyanya heran.
FAM mengklaim akan mengajukan banding atas kasus ini. Malaysia tetap bersikukuh cuma salah dalam menyajikan data dan menyebut FIFA tak punya bukti kuat atas tuduhannya.
Baca juga: Karena FIFA Tak Main-main soal Naturalisasi |
Simak Video "Video: Malaysia Punya Waktu 3 Hari untuk Banding Kasus Naturalisasi Palsu"
(yna/pur)