Timnas Indonesia: Gaya Main Baru Kluivert Amburadul!

Lucas Aditya - detikSepakbola
Jumat, 10 Okt 2025 16:00 WIB
Timnas Indonesia amburadul dengan gaya bermain baru yang diusung Patrick Kluivert. (Foto: dok GSI)
Jakarta -

Timnas Indonesia mengusung gaya bermain baru bersama Patrick Kluivert. Cara Indonesia menjalani laga amburadul, mengorbankan mimpi ke Piala Dunia 2026.

Sejak bulan lalu, Indonesia mengusung formasi empat bek saat bertanding. Laga Indonesia dengan Taiwan yang menjadi awal.

Bertanding di Stadion Gelora Bung Karno pada bulan lalu, Indonesia menang 6-0 atas Taiwan. Indonesia mendominasi pertandingan menghadapi Taiwan, tim dengan peringkat FIFA jauh di bawah tim Merah-Putih.

Melawan Lebanon, Indonesia juga mengusung formasi yang sama. Dengan formasi 4-2-3-1, Indonesia gagal membongkar pertahanan rendah Lebanon.

Indonesia mendominasi pertandingan melawan Lebanon, tapi Indonesia tak bisa membuat gol.

Situs FIFA membahas secara khusus transformasi strategi Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert. Lini belakang diubah menjadi empat bek sejajar, sedangkan sebelum-sebelumnya Indonesia menggunakan tiga bek sejajar.

Komposisi bek Indonesia dinilai FIFA menjanjikan. Bagaimana tidak, di lini itu ada bek Sassuolo, Jay Idzes, dan andalan Borussia Monchengladbach, Kevin Diks. Selain itu, masih ada Rizky Ridho, Jordi Amat, dan Justin Hubner.

Di pos fullback, ada Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Nathan Tjoe-a-on, Calvin Verdonk, Dean James, sampai Yakon Sayuri. Tapi, lini pertahanan Indonesia malah menunjukkan lubang besar di saat melawan Arab Saudi di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Di King Abdullah Sports City Stadium, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB, Indonesia kalah dengan skor 2-3. Sisi kanan pertahanan Indonesia, yang diisi oleh Yakob Sayuri, dieksploitasi habis.

Akibatnya, Indonesia dibobol dua kali oleh Saleh Al-Shamat dan dua kali oleh Feras Al-Buraikan. Pemilihan pemain Kluivert pun digugat.

Yakob Sayuri memang pernah menjadi fullback kanan dalam kariernya sebagai pesepakbola. Tapi, pemain asal Papua itu sudah lama menjadi winger, kemampuan ofensifnya lebih baik dibandingkan saat bertahan.

Dengan formasi baru ini, Indonesia kehilangan kreativitas. Tandem Joey Pelupessy dengan Marc Klok di pos double pivot tak berhasil. Bahkan, satu clearance Klok yang tak sempurna membuahkan gol balasan Arab Saudi yang dikemas oleh Saleh.

Nathan Tjoe-a-on yang sudah teruji bisa menjadi pivot malah tak disertakan dalam daftar susunan pemain. Oleh karena itu, Kluivert pun menjadi sasaran kritik usai kekalahan telak Indonesia.

Tiga pemain di belakang striker, Beckham Putra, Ricky Kambuaya, dan Miliano Jonathans juga tak maksimal. Beckham Putra apalagi, dia jarang menguasai bola dan kalah body strength. Sementara itu, Jonathans sekali mengancam yang membuahkan kartu kuning untuk pemain Arab Saudi.

Kreativitas lini tengah yang kurang membuat Indonesia jarang menciptakan peluang berbahaya. Akibatnya, Indonesia kalah jauh dalam hal tembakan, lima kali mencatatkan shot on target, lima kali lebih sedikit dibandingkan Arab Saudi.

Indonesia juga kalah penguasaan bola dari Arab Saudi, 44,6 persen dibandingkan 55,4 persen.

Indonesia akan melawan Irak dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 babak keempat. Indonesia wajib menang atas Lions of Mesopotamia dalam pertandingan di Kings Abdullah Sports City Stadium, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB, untuk menjaga asa ke Piala Dunia 2026.

Kluivert mesti segera membenahi kekurangan-kekurangan Indonesia, dimulai dari pemilihan pemain yang jitu saat menentukan starting XI. Kluivert juga harus jelas dalam rencana permainan, apakah mau mendominasi penguasaan bola, strategi counter attack, atau bermain pragmatis demi meraih kemenangan.

Simak juga Video Menlu Belanda Minta Maaf Usai Timnas Asuhan Kluivert Keok dari Arab



(cas/nds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork