Komding Hanya Hukum Atribut, Bukan Aremania

Komding Hanya Hukum Atribut, Bukan Aremania

- Sepakbola
Senin, 04 Feb 2008 23:29 WIB
Jakarta - Hukuman larangan menyaksikan pertandingan terhadap Aremania dikorting oleh Komisi Banding (Komding) PSSI karena ada beberapa hal yang meringankan. Namun larangan itu sejatinya hanya berlaku buat atribut belaka, bukan Aremania.

Sebelumnya aksi anarkis Aremania di babak delapan besar Liga Indonesia telah berbuah larangan memasuki stadion di seluruh Indonesia selama tiga tahun. Akan tetapi keputusan Komdis tersebut mendapat keringanan dari Komding, menjadi larangan selama dua tahun.

Adanya keringanan hukuman itu dibeberkan oleh Ketua Komding PSSI Rusdi Taher usai melakukan rapat dengan anggota Komding lainnya di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Senin (4/2/2008).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada beberapa faktor yang meringankan buat Aremania sehingga hukumannya mendapat diskon. Yang pertama adalah mereka pernah menjadi suporter terbaik, di antaranya tahun 2000 dan 2006. Pun dalam aksi kekerasan tersebut fakta bahwa Arema juga dirugikan menjadi pertimbangan lainnya. "Arema dalam kejadian ini jadi korban, luka-luka dan kendaraan rusak yang cukup banyak, sekitar 30 kendaraan," tutur Rusdi.

Dua hal lain yang meringankan adalah kenyataan bahwa Arema pernah jadi pemrakarsa Indonesia Damai pada tahun 2007 dan juga sudah melakukan permohonan maaf secara terbuka.

Hukuman memang tetap dijatuhkan Komding, dengan pemotongan durasi larangan menyaksikan pertandingan. "Komding menetapkan suporter Arema, Aremania, dilarang menonton langsung pertandingan resmi PSSI di seluruh stadion di Indonesia dengan memakai segala atribut Arema seperti kostum, spanduk, poster, slogan dan logo, selama dua tahun. Keputusan ini berlaku terhitung sejak hari ini 4 Februari 2008," jelas Rusdi.

Larangan itu hanya melarang atribut Arema yang diusung pendukungnya masuk dalam stadion. Artinya jika Aremania datang tanpa menggunakan pernak-pernik klub kesayangan, Rusdi menukas, "silakan saja."

Meski terasa janggal, namun Rusdi yakin keputusan Komding melarang Aremania beratribut masuk stadion bakal efektif dan efisien untuk mencegah terulangnya insiden kerusuhan. "Keributan terjadi karena identitas yang sama. Kalau tidak menggunakan atribut yang sama kan rancu, mana teman atau bukan. Itu sangat berpengaruh."

Mengingat hal tersebut, jikalau nanti ada oknum-oknum Aremania tak beratribut yang berulah, maka siapa yang bakal kena hukum? "Kalau di daerah-daerah, ya panitia pelaksana (yang kena hukum). Tapi kami juga harus lihat secara kasusistis," tandas Rusdi. (krs/din)

Hide Ads