Kurang maksimalnya penjualan tiket masuk stadion, tampak dari banyaknya penonton yang bisa menikmati pertandingan tanpa harus mengeluarkan biaya. Mereka dapat masuk stadion karena penjagaan yang tidak ketat, dan memanfaatkan kedekatan dengan beberapa pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Kediri.
"Jujur itu kendala besar yang bagi kami sangat dilematis. Kita ketati, rasanya tidak mungkin, karena kebanyakan berasal dari kerabat pejabat Pemkot Kediri," kata Ketua Panpel Persik, Rachno Irianto kepada detiksport, Jum'at (15/8/2008).
Meski demikian, Rachno berjanji kelonggaran penjagaan pintu masuk dan penjualan tiket tetap harus ditertibkan.Bahkan, dalam waktu dekat pihaknya berencana menggunakan petugas pengamanan swasta dalam setiap pertandingan.
"Kedepan portir akan dijaga petugas khusus. dan itu sangat mungkin kami lakukan, apabila kebocoran pendapatan masih terus terjadi," tegas Rachno.
Sementara pantauan detiksport di Stadion Brawijaya saat pertandingan antara Persik Kediri melawan Deltras Sidoarjo, dari kapasitas bangku VIP sebanyak 500 kursi semuanya terisi penuh. Sayang dari jumlah penonton VIP tersebut, penjualan tiket hanya sebanyak 20 lembar.
"Dengan kondisi tersebut, tentunya kami sangat merugi dan tak bisa didiamkan begitu saja," kata Rachno mengomentari keadaan tersebut.
(key/a2s)