Bermain di Stadium of Light, Sabtu (3/12/2016), Leicester harus pulang dengan kepala tertunduk. Mereka dikalahkan Sunderland yang mencetak gol lewat gol bunuh diri Robert Huth dan gol Jermain Defoe. Leicester hanya membalas satu gol, melalui Shinji Okaza
Menilik laju Sunderland semestinya laga itu menjadi kesempatan juara bertahan liga Inggris tersebut untuk meraih kemenangan. Sunderland menyongsong pekan ke-14 Premier League sebagai juru kunci.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Leicester, hasil negatif itu membuat mereka berada pada urutan ke-15 alias cuma dua setrip menuju zona degradasi. Selisih poin dengan Sunderland juga cuma dua poin, Leicester mengantongi nilai 13.
Ranieri mengatakan laju Leciester di liga sepanjang musim ini memang berat. Tak lagi sama seperti musim sebelumnya.
"Cukup sulit. Kami kehilangan segalanya. Semua hal pada musim lalu berada pada jalur yang tepat, dimulai dengan keberuntungan. Sementara musim ini, semuanya salah," ucap Ranieri seperti dikutip ESPN.
Momen ini tak tepat buat kami. Kami ingin mendapatkan poin dari sini karena kami menyadari kalau ini adalah pertarungan degradasi. Tapi mereka yang menang, selamat buat mereka.
"Mereka memulai pertandingan dengan lebih kuat sejak 10 menit pertama ketimbang kami. dua tim ini sama-sama ingin menang. Mereka mendapatkan skor lewat gol bunuh diri kami," ucap dia.
Ranieri cuma berharap anak asuhnya jangan sampai lebih kendur dan terpecah belah demi tak terdegradasi.
"Saya bilang sekitar dua atau tiga pekan lalu, saya selalu melihat tim di belakang kami. Kami tengah bertarung untuk menghindari degradasi. Musim ini kami harus tenang, solid dan meneruskan kerja keras kami," ucap dia.
(fem/rin)