Ranieri diberhentikan dari posisinya sebagai manajer Leicester pada hari Jumat (24/2/2017) dinihari WIB. Berakhir sudah petualangan The Tinkerman, si tukang utak-atik, bersama 'Si Rubah' pada angka 81 pertandingan dari Juli 2015 sampai Februari 2017.
Dari total 81 pertandingan di seluruh ajang tersebut, Ranieri mempersembahkan 36 kemenangan, 22 hasil seri, dan 23 kekalahan -- sebuah persentase kemenangan sebesar 44,44%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemecatan Ranieri sendiri, terlepas dari perdebatan pro-kontra, terjadi setelah Leicester terpuruk dalam mengarungi Premier League musim ini. Dari 25 pertandingan, Riyad Mahrez cs baru punya 21 poin. Jumlah itu cuma terpaut satu angka dari zona merah yang juga berada tepat di bawah Leicester yang kini menempati posisi 17.
BBC mencatat, Leicester adalah juara bertahan dengan raihan poin paling sedikit usai 25 laga di bawah Ipswich (1963, 24 poin), Aston Villa (1982, 27 poin), Liverpool (1924, 28 poin), dan Sheffield United (1899, 29 poin).
Pencapaian Leicester setelah 25 partai Premier League musim ini jadi kian buruk ketika membandingkannya dengan periode yang sama musim lalu.
Leicester dua musim terakhir usai 25 laga liga
Musim | Posisi | Poin | Menang | Kalah | Gol | Kebobolan |
2015-16 | 1 | 53 | 15 | 2 | 47 | 27 |
2016-17 | 17 | 21 | 5 | 14 | 24 | 43 |
Saat menjuarai Premier League lalu, Leicester bahkan cuma kalah tiga kali sepanjang musim. Musim ini mereka telah tunduk 14 kali di ajang itu -- nyaris tiga kali lipat!
Leicester 2015-16 vs Leicester 2016-17
Poin per pertandingan | Tembakan per pertandingan | Clean sheet | Kekalahan | |
2015-16 | 2,1 (81 dari 38) | 13,8 (posisi tujuh di liga) | 15 | 3 (dari 38) |
2016-17 | 0,8 (21 dari 25) | 10,8 (posisi 14 di liga) | 5 | 14 (dari 25) |
Statistik berikut ini sekaligus merangkum perjalanan Ranieri bersama Leicester di Premier League:
Total 63 pertandingan: 28 menang, 18 seri, 17 kalah. 1 titel Premier League
![]() |