Kejadian yang memicu Drogba berkomentar demikian adalah insiden di partai final Liga Champions Mei lalu. Ketika itu, pertandingan telah memasuki babak kedua perpanjangan waktu dan tinggal menyisakan waktu tiga menit. Penyerang Pantai Gading ini kemudian terlibat perselisihan dengan Vidic. Lalu, entah apa yang ada di pikirannya, ia kemudian menampar pelan wajah Vidic yang berbuntut dikeluarkannya kartu merah untuknya.
Drogba tampaknya masih geram dengan kejadian tersebut. Dalam buku otobiografinya ia merasa bahwa keputusan tersebut tidaklah tepat. Namun, karena sudah terlanjur terjadi, ia pun merasa "menyesal" ketika itu tidak benar-benar memukul wajah Vidic.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FA (federasi sepakbola Inggris) yang mengetahui komentar ini pun langsung mengambil tindakan. Komentar tersebut dinilai mencoreng sportivitas dan akibatnya FA pun berencana memeriksa Drogba.
"Kami mengetahui komentar tersebut dan akan segera menyelidikinya dengan cara yang seharusnya," tandas seorang juru bicara FA kepada BBC.
Kasus berkomentar buruk di buku otobiografi juga pernah menimpa mantan kapten MU, Roy Keane, yang mengaku sengaja mencederai Alf Inge Haaland dalam sebuah pertandingan di tahun 2002. Tetapi FA mungkin tidak akan memberikan hukuman yang sama seperti Keane untuk Drogba.
Pria asal Republik Irlandia yang kini menangani Sunderland itu dihukum tak boleh bermain di lima pertandingan dan didenda 150.000 poundsterling (sekitar Rp 2,5 miliar). Sementara BBC melansir bahwa Drogba mungkin hanya akan diberi peringatan.
(roz/krs)