Semua orang Liverpool tahu siapa Shankly dan Paisley. Mereka adalah dua manajer terbaik yang pernah membesut The Reds, yang juga masuk dalam daftar manajer tersukses dalam sejarah Liga Inggris.
Shankly menukangi Liverpool dari 1959 sampai 1974, dan Paisley melanjutkannya sampai 1983. Di era mereka-lah tim kota pelabuhan di Inggris ini mencapai masa keemasan. Dari piala domestik sampai trofi Eropa, pernah dimenangi Liverpool di bawah kendali dua orang tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu ia akan membuat sebuah catatan fantastis melebihi Shankly dan Paisley, terkait agenda pertandingan Liverpool di markas Marseille Kamnis (27/11/2008) dinihari WIB, di babak Grup D Liga Champions.
Saat kickoff nanti, maka Benitez sudah membawa Liverpool melakoni 66 pertandingan di kompetisi Eropa. Angka itu satu lebih banyak dibanding catatan milik Shankly. Kalau menang, Benitez akan menyamai rekor Paisley dalam hal kemenangan terbanyak di kompetisi Eropa, yakni 39 kali.
"Saya sangat senang berada di sini dan bangga sekali bisa meraih capaian sebesar ini. Saya pikir tidak pantas buat siapapun membandingkan saya dengan Shankly atau Pisley, terutama bagaimana hebatnya Shankly membangun klub ini, dan betapa banyak piala top yang telah dimenangi Paisley," tutur Benitez, seperti dikutip Dailymail.
"Saya hanya berharap tetap memimpin tim ini setelah pertandingan Eropa ke-66, karena itu berarti kami tetap menang. Itulah yang paling penting," sambung mantan pembesut Valencia itu.
Dalam filosofinya, Benitez mengatakan dirinya tak pernah puas dengan apa yang ia raih. Ia ingin terus mencapai tingkatan-tingkatan yang lebih baik dan lebih tinggi.
"Saya bukan orang yang tinggal duduk tenang setelah mencapai sesuatu dan mengatakan: 'Nah, saya sudah melakukannya sekarang. Sudah cukup'. Selalu saya ingin improve. Saya sangat senang dan bangga dengan keberadaan kami hari ini, tapi saya ingin melangkah lebih jauh dan terus menambahkan apa yang sudah kami punya."
"Waktu saya datang, tim ini punya masalah untuk lolos ke Liga Champions. Saya tahu ke mana harus melangkah. Itu sebuah tantangan, tapi itulah yang saya mau. Anda menciptakan sejarah dengan berbuat, bukan cuma membicarakannya. Bahwa kini kami lolos ke Liga Champions setiap musim adalah sebuah langkah maju yang penting," sambungnya.
(a2s/key)











































