Sudah sejak tahun 2005 Arsenal belum pernah lagi berhasil meraih trofi juara. Hal itu berpeluang mereka akhiri di Wembley saat berjumpa Birmingham di final Piala Carling.
Menjelang laga tersebut, The Gunners digadang-gadang sebagai favorit kuat juara. Apalagi lawan yang akan dihadapi "hanya" sekelas Birmingham yang di klasemen liga Inggris pun berjarak 26 poin di bawah Arsenal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu seperti sudah berusaha ditunjukkan Birmingham usai unggul duluan atas Arsenal lewat gol Nikola Zigic pada menit 28.
Gol itu sendiri "membangunkan" Arsenal yang kemudian membalas lewat Robin Van Persie, lantas terus-terusan menekan pertahanan Birmingham. Tapi sekali lagi di sinilah Birmingham tampil prima. Digedor berkali-kali, pertahanan mereka tetap solid.
Justru kemudian Arsenal yang kecurian pada menit-menit akhir pertandingan. Sebuah kesalahan dilakukan bek Laurent Koscielny dan kiper Wojciech Szczesny, membuat Obafemi Martins dengan leluasa menjebol gawang The Gunners. Arsenal pun kalah 1-2.
"Sebuah kesalahpahaman kecil memiliki konsekuensi besar terhadap hasilnya. Setelah itu tidak ada waktu lagi untuk membalas dan mengejar," sesal Wenger kepada BBC.
Dua sosok pemain di pertahanan Arsenal itu jelas punya andil besar dalam kegagalan Arsenal menyudahi puasa gelar timnya. Namun, Wenger enggan menyalahkan mereka.
"Saya tidak menyalahkan siapa-siapa, hal seperti itu adalah bagian dan permainan. Memang sangat mengecewakan, tapi kami harus bangkit untuk menghadapi partai selanjutnya. Ini adalah sebuah kesempatan bagus untuk menunjukkan kekuatan mental kami, yang saya yakini sangat bagus," lugas si manajer Arsenal.
(krs/din)