Gullit, mantan pemain dan manajer Chelsea, menilai bahwa ada tanda tanya besar di atas langkah Mourinho kembali ke Chelsea. Pria Belanda itu kurang yakin Mourinho bisa sesukses periode pertamanya di Stamford Bridge pada 2004-2007 lalu.
Terlebih, sambung Gullit, Mourinho datang di saat Chelsea sudah meraih trofi Liga Champions dan Liga Europa selama dua tahun terakhir, di mana ini terjadi di bawah arahan dua sosok yang saat itu sama-sama berstatus manajer sementara--Roberto Di Matteo lalu Rafael Benitez.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, memang ada senyawa yang bagus antara dirinya dengan suporter. Tapi pelatih yang kurang diharapkan malah bisa menang, meraih trofi-trofi besar, jadi ini adalah situasi yang amat kurang bagus buatnya."
"Ia adalah salah satu pelatih terbaik yang ada. Tapi apa ia bisa melakukannya lagi? Kita akan lihat sama-sama," analisisnya.
Gullit juga menyebut bahwa pengalaman Mourinho sebelum ini di Real Madrid telah mencederai reputasi si pelatih Portugal, yang sebelumnya dikenal amat dekat dengan para pemainnya di Porto dan Inter Milan.
"Anda juga akan bertanya-tanya apakah ia akan jadi berbeda setelah Madrid? Ia sudah pasti tidak dicintai sebagaimana ia di Inggris."
"Tapi yang lebih mengejutkan saya adalah aset terbesar Mourinho mengenai penangangan psikologisnya kepada para pemainnya. Ia membuat mereka menang untuknya, tapi ia tidak bisa melakukan itu di Madrid, dan itu aneh karena inilah keahlian terbesarnya."
"Saya pikir ia akan amat ingin sukses di sini, tapi saya berpikir bahwa justru mereka yang kurang diharapkanlah yang pada akhirnya bisa meraih trofi-trofi terbaik," ulas Gullit.
(krs/roz)