.webp)
Manajer Chelsea Jose Mourinho mengkritik suporter Chelsea saat menjamu Queens Park Rangers akhir pekan kemarin. Kala itu Mourinho merasa Stamford Bridge terlalu sepi dan terasa kosong.
Chelsea memetik kemenangan tipis 2-1 atas QPR di pekan ke-10 Premier League, Sabtu (1/11/2014) malam WIB. Kemenangan tersebut membuat Chelsea mempertahankan posisi puncak klasemen.
Tapi usai laga Mourinho mengaku tak puas dengan beberapa hal. Yang pertama adalah penampilan anak asuhnya yang dinilai kurang gereget. Punya 18 tembakan sepanjang laga, hanya dua gol yang mampu dicetak Oscar dkk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan ini kemudian direspons oleh salah satu kelompok suporter Chelsea. Tim Rolls dari Chelsea Supporters’ Trust menyebut ada beberapa aspek yang membuat suporter kesulitan membuat atmosfer Stamford Bridge menjadi panas.
"Kritik dari manajer sedikit kurang tepat karena para suporter mengeluarkan banyak uang untuk menonton pesepakbola bergaji tinggi. Tapi kenyataannya adalah, sementara saya lebih memilih stadion seperti arena pertunjukan beruang, bukan seperti itu Premier League masa sekarang ini," kata Tim dikutip Guardian.
"Paling tidak karena ada peningkatan jumlah turis di stadion. Soal harga, satu pertandingan berkisar 50 poundsterling, jadi sangat banyak anak muda yang tidak mampu membayar untuk sering menonton pertandingan," lanjutnya.
"Itu adalah sebuah masalah di Premier League. Masalah atmosfer tidak hanya jadi isu di Chelsea, juga terjadi di Old Trafford pekan lalu di mana atmosfernya tidak seperti sebelumnya, begitu pula di Liverpool."
"Penonton kandang dibuat dalam posisi duduk, tapi penonton tandang bisa berdiri. Pendukung tuan rumah yang berdiri dan menyanyi di Bridge telah menerima surat dari klub yang menyebutkan, mengulangi hal serupa bisa berarti tiket musiman atau keanggotaan dicabut. Itu tidak membantu," demikian ujar Tim.
(raw/cas)
