Sir Alex: Fergie Time Cuma Sebuah Trik

Sir Alex: Fergie Time Cuma Sebuah Trik

- Sepakbola
Selasa, 23 Des 2014 15:56 WIB
AFP/Andrew Yates
Manchester -

Selama kariernya sebagai manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson, terkenal suka menunjuk-nunjuk jam tangannya manakala pertandingan hampir selesai. Tak disangka, itu adalah bagian dari triknya.

Dalam wawancaranya dengan BT Sports, Sir Alex mendapatkan pertanyaan soal kebiasaan timnya memenangi pertandingan atau menyamakan skor di saat-saat akhir. Si pewawancara, Clare Balding, meyakini bahwa itu bukan persoalan kekuatan fisik dan stamina saja, tetapi juga keyakinan pada mental dan psikis pemain.

Sir Alex kemudian mengangguk setuju pada asumsi Balding. "Absolutely," katanya, seraya menjelaskan bahwa di balik keyakinan mental para pemainnya, ada trik kecil pula yang dia lakukan di pinggir lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiap kali pertandingan mendekati akhir, Sir Alex akan berdiri di pinggir lapangan sembari melongok jarum di jam tangannya. Seringkali dia juga menunjuk-nunjuk jam tangannya sembari mengarahkannya ke lapangan.

Lama-kelamaan, kebiasaan Sir Alex tersebut, kebiasaan United mencetak gol di saat-saat akhir, dan kebiasaan mereka mendapatkan injury time yang panjang melahirkan frase terkenal, yakni 'Fergie Time'.

Tapi, sejujurnya, kata pria asal Skotlandia, dia tidak pernah benar-benar melihat waktu di jam tangannya. Dia juga tidak tahu dan tidak pernah menghitung berapa menit lagi pertandingan tersisa.

Apa yang dilakukannya dengan menunjuk jam tangan hanyalah pengalih, supaya konsentrasi lawan buyar.

"Sejujurnya, saya tidak pernah memperhatikan waktu. Saya tidak tahu berapa menit pertandingan tersisa, tapi itu memengaruhi lawan dan wasit. Itu cuma sebuah trik kecil," bebernya.

Tiap manajer yang pernah sukses di lapangan hijau memang punya trik-trik yang kadang di luar dugaan. Ambil contoh manajer legendaris Liverpool, Bill Shankly. Legenda United, George Best, punya satu cerita soal Shankly.

Dalam cerita yang dituliskan Best dalam salah satu biografinya, Shankly menyambut pemain-pemain United sebelum bertanding di Anfield pada suatu hari di tahun 1967. Salah satu pemain yang disambut dan disapa Shankly adalah Bobby Charlton --yang kini jadi petinggi klub United.

Dengan santai dan isengnya, Shankly mengatakan bahwa Charlton tampak tidak sehat. "Bobby, son, senang melihatmu. Tapi, ya ampun! Jika ada orang yang terlihat amat sakit, orang itu adalah kau, Bobby!"

Charlton tentu saja heran mendengar perkataan Shankly itu. Dia tidak merasa dirinya sedang sakit.

Tanpa mengetahui bahwa itu adalah trik untuk memengaruhi psikis pemain dari Shankly, Charlton kemudian bertanya-tanya, apakah dirinya memang sakit. Tidak lama kemudian wajahnya menjadi pucat seperti orang yang sakit sungguhan.

Best kemudian menulis, dalam daftar susunan pemain yang diumumkan tak lama setelahnya, tidak ada nama Charlton. Bintang United itu tidak jadi dimainkan karena mendadak benar-benar sakit.

(roz/mfi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads