Chelsea membeli Matic awalnya dari klub di Serbia, Kosice, pada Agustus 2009 dengan harga 1,5 juta poundsterling. Di umurnya yang saat itu masih 21 tahun tak banyak yang bisa dilakukan Matic, terlebih Premier League terhitung baru untuknya.
Cuma tiga kali tampil sepanjang musim itu, Matic kemudian dipinjamkan ke Vitesse Arnhem musim berikutnya. Saat itu Chelsea masih dipegang oleh Carlo Ancelotti. Namun cuma 1,5 musim Matic terikat kontrak sebagai pemain Chelsea sebelum Ancelotti memutuskan menjualnya ke Benfica pada Januari 2011, sebagai bagian dari pembelian David Luiz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi Matic bersama Benfica kemudian menarik minat Mourinho, yang tanpa ragu menyodorkan dana senilai 21 juta poundsterling Januari tahun lalu, untuk memboyongnya kembali ke Stamford Bridge.
Di periode keduanya ini Matic langsung jadi pemain kesayangan Mourinho. Dalam formasi 4-2-3-1 kesukaan sang manajer, posisi Matic sebagai penghuni double pivot tak tergantikan. Tengok saja 55 penampilan dan 3 gol selama setahun ini membuktikan betapa pentingnya pesepakbola 26 tahun itu.
Apalagi sejak kepergian Michael Essien, Chelsea memang tidak punya gelandang bertahan mumpuni yang sampai membuat David Luiz ketika itu dimainkan di posisi itu.
Untuk musim ini, Whoscored mencatat bahwa Matic rata-rata bikin 4,3 tekel sukses per laga, 2,1 intersep sukses per laga, 2,4 clearance per laga, dan 2,3 dribel per laga, dalam tugasnya melindungi empat bek di belakangnya.
Wajar jika Mourinho kemudian mempertanyakan mengapa Ancelotti sampai hati menjual pemain seperti Matic tiga tahun lalu, yang membuat Chelsea harus mengeluarkan uang banyak untuk membawanya kembali ke London.
"Jika saya di sini, ada seorang pemain kidal - punya tinggi 195 cm, berposisi gelandang, tak akan pernah, pernah, pernah, sekalipun membiarkannya pergi," ujar Mourinho seperti dikutip Daily Star.
"Saya pikir Chelsea sangat berani membawanya kembali ke sini. Jika di dunia sepakbola ini Anda ingin melakukan yang terbaik untuk klub, Anda tidak akan berpikir banyak soal reputasi Anda, Anda tidak akan menghalangi diri dari kritik yang ada," sambungnya.
"Anda tentu hanya ingin berpikir yang terbaik. Dan saat itu kami butuh seorang pemain tengah."
(mrp/din)











































