Sepanjang kariernya sebagai pelatih, Louis van Gaal sudah berkali-kali cekcok dengan pemain sendiri. Hal tersebut membuatnya dilabeli diktator. Namun, benarkah demikian?
Dimulai dari Barcelona. Ketika itu, Van Gaal, yang sukses bersama Ajax Amsterdam, harus berurusan dengan pemain-pemain bintang semodel Rivaldo, Giovanni, dan Hristo Stoichkov.
Ketiga nama yang disebut tersebut punya masalah sendiri-sendiri dengan Van Gaal. Rivaldo, misalnya, menolak untuk dimainkan di sisi kiri. Dia merasa itu bukan posisi terbaiknya. Sementara, menurut Van Gaal, memainkan Rivaldo di sisi kiri adalah hal yang paling cocok untuk skemanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya bermasalah dengan pemain, Van Gaal juga bermasalah dengan media Spanyol selama melatih Barca. Oleh karenanya, ketika dia pergi dari klub asal Catalan tersebut, dia memberi "selamat" kepada media-media Spanyol karena sudah memenangi pertarungan melawan dirinya.
Di Bayern Munich, Van Gaal sempat sukses meraih trofi juara di musim perdananya. Namun, di musim berikutnya, dia gagal total. Hubungannya dengan para petinggi klub pun dikabarkan memburuk.
Berbagai contoh di atas hanyalah sebagian kecil saja. Masih ada cerita lain, seperti ketika Van Gaal menjadi direktur teknik di Ajax, di mana dia bermasalah dengan Ronaldo Koeman --sekarang manajer Southampton. Kala itu, Koeman merasa wewenangnya sebagai manajer sudah dilangkahi oleh Van Gaal.
Van Gaal baru disebut melunak ketika menangani AZ Alkmaar. Dari sana, dia disebut mulai mendengarkan pendapat orang lain dan tidak memaksakan pola pikirnya.
Toh, tetap saja cap diktator dan arogan tidak lepas dari dirinya. Belakangan, dia sendiri membantah hal itu.
"Saya orang yang fleksibel," ujarnya kepada MUTV.
"Orang-orang selalu berpikir saya ini bos, mungkin juga seorang diktator. Tapi, saya tidak begitu."
"Saya adalah orang yang fleksibel. Tanya saja istri saya," kata Van Gaal.
Istri Van Gaal, Truus, pernah bekerja sebagai seorang humas. Pada suatu waktu, Truus sempat menawarkan diri untuk memperbaiki citra Van Gaal di mata umum. Namun, Van Gaal menolaknya.
(roz/rin)











































