Gary Neville sendiri memperkuat tim senior MU sejak 1992 sampai 2011. Dia mengakui Arsenal pada masanya adalah rival sengit yang memberikan duel-duel terbaik untuk 'Setan Merah'.
Catatan pertemuan cukup menggambarkan hal itu. Sejak musim 1996-1997 sampai 2000-2001, ada 10 laga antara keduanya. MU memetik empat kemenangan di antaranya, Arsenal juga mendapatkan jumlah yang sama dengan dua lainnya berakhir imbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arsenal sendiri menandai masa terbaiknya saat itu dengan torehan istimewa saat menjuarai Liga Inggris musim 2003-2004 dengan rekor tak terkalahkan sepanjang musim. Skuat The Gunners saat itu sampai mendapatkan julukan The Invincibles.
Tapi Gary Neville menilai sejak saat itu Arsenal menurun dan kehilangan sosok pemimpin seperti Vieira pada masanya. Vieira sendiri meninggalkan klub pada akhir musim 2004-2005 untuk hijrah ke Italia.
Sejak saat itu, duel MU-Arsenal tak lagi sama. Jika dihitung sejak kepergian Vieira, sudah 25 laga kontra MU dijalani. Hasilnya, hanya lima di antaranya yang berhasil dimenangi sementara MU berjaya dengan 14 kemenangan.
Ketiadaan sosok macam Vieira itu pula yang membuat Arsenal tak mampu lagi meraih gelar juara liga. Faktanya sejak terakhir kali pada musim 2003-2004, anak-anak London utara belum lagi mampu merengkuhnya.
"Antara 1996 sampai 2001, mereka adalah pertemuan-pertemuan yang terbaik karena tidak ada penghalang yang membatasi. Semua orang bertarung dan tak satupun mengeluh," kata Neville dikutip Standard.
"Kemudian Arsenal berubah. Di 2003 mereka jadi sedikit lebih 'berharga', mereka saat itu berpikir tak satupun bisa menyentuh mereka. Mereka tidak punya pemain-pemain yang sangat bisa jadi andalan mereka dan itulah yang masih kita lihat sampai hari ini," tambahnya.
(raw/nds)