Anthony Martial, Incaran MU yang Dijuluki Titisan Thierry Henry

Anthony Martial, Incaran MU yang Dijuluki Titisan Thierry Henry

Doni Wahyudi - Sepakbola
Selasa, 01 Sep 2015 13:29 WIB
Jean Catuffe/Getty Images
Jakarta - Untuk seorang remaja berusia 19 tahun, nilai transfer sebesar 36 juta poundsterling tidaklah sedikit. Manchester United memang butuh striker bagus untuk menemani Wayne Rooney, adakah Anthony Martial memenuhi harapan itu?

Sudah sejak dua hari lalu MU dirumorkan merapat ke AS Monaco demi mendapatkan Anthony Martial. Dengan bursa transfer yang kian mendekati batas akhir, Martial menggantikan beberapa nama lain yang sebelumnya santer diberitakan tengah dibidik seperti Thomas Mueller, Pedro Rodriguez, dan bahkan Zlatan Ibrahimovic.

Kalau MU kini mengalihkan bidikan pada Martial, itu karena remaja berpaspor Prancis itu dianggap punya potensi besar. Dia malah dikategorikan sebagai salah satu talenta muda paling berpotensi, di mana musim lalu total membuat 12 gol dari 48 pertandingan. Dua tahun lalu saat tampil di Piala Eropa U-21, namanya dipilih Tim Teknis UEFA sebagai pemain terbaik turnamen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siapa Martial?

Karier sepakbola Martial dimulai bersama akademi Lyon. Dia sempat tampil tiga pertandingan di tim senior klub tersebut sebelum pindah ke AS Monaco dengan harga 3,6 juta poundsterling pada 2013 lalu.

Musim pertama Martial di Monaco tak berjalan mulus karena cuma dua gol dia lesakkan di 11 pertandingan. Tahun berikutnya dia punya capaian yang lebih oke dengan sembilan gol dihasilkan dari 35 penampilan di liga. Martial diuntungkan dengan peminjaman Radamel Falcao ke MU karena dia jadi punya jam main yang lebih banyak.

Martial sudah jadi langganan tim nasional remaja Prancis, di mana dia memperkuat negaranya sejak di level U-16 sampai kini di Les Bleus U-21. Pelatih Prancis U-21, Pierre Mankowski, dalam beberapa kesempatan menyanjung perkembangan Martial. Mankowski jugalah yang pertama membandingkan dia dengan Thierry Henry.

Sebagaimana Henry, Martial disebutnya punya ledakan akselerasi yang hebat, plus akurasi tendangan jarak jauh yang oke. Hal lain yang membuatnya disamakan dengan legenda Arsenal itu adalah kota kelahiran mereka yang berdekatan. Martial berasal dari Massy, tak jauh dari Les Ulis yang merupakan kampung halaman Henry. Keduanya berada di wilayah Ile de France, sisi utara Prancis.

Tak sekadar unggul dalam urusan bikin gol, Martial juga cermat membaca permainan dan bisa menjadi pengumpan yang andal.

"Dia punya pergerakan yang cerdas, kontrol bola yang sempurna dan secara keseluruhan dia memiliki kemampuan teknis. Semua terlihat sederhana di kakinya," sanjung Tor-Kristian Karlsen, mantan presiden eksekutif Monaco di Skysports.

Kalau ada hal yang perlu diperbaiki dari Martial maka itu adalah mentalitasnya. Claudio Ranieri yang pernah melatih Martial menyebut kalau remaja itu punya mental yang sama dengan kebanyakan anak muda lain di Prancis: tidak konsisten dan kurang punya determinasi.

"Dia pemain muda yang hebat dengan masa depan yang cerah, tapi dia harus mengubah mind-set-nya. Kadang, mentalitas di Prancis adalah, 'Hari ini saya bermain bagus, mungkin saya akan main bagus besok'. Tidak begitu, Anda harus bekerja keras untuk bisa main bagus setiap saat," sahut Ranieri dua tahun lalu.

Datang ke MU membuka peluang Martial mengembangkan karier dan kemampuannya karena dia akan beranding bersama pemain-pemain terbaik Premier League. Yang kemudian jadi pertanyaan adalah seberapa cepat dia akan bisa neradaptasi dengan MU dan dengan Liga Inggris. Louis van Gaal butuh striker yang sudah jadi, yang siap bekerja sama dengan Rooney di depan.

"Saat masih anak-anak, mereka memanggil dia dengan Thierry Henry. Dia punya kaki seperti Henry, selain itu dia juga punya bentuk kepala yang juga aneh," kata saudara tua Martial, Johan.







(din/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads