"Kami akan bisa meraihnya. Kami bisa meraihnya karena kami menunjukkan di setiap pekan kami bisa mendapatkannya."
Pernyataan itu dilontarkan Van Gaal akhir pekan kemarin, setelah MU membawa pulang kemenangan 1-0 dari Liverpool. Terlepas dari fakta di atas lapangan bahwa The Reds lebih banyak bikin peluang, toh pada akhirnya The Red Devils yang dapat poin maksimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mempertimbangkan Premier League yang sangat sulit diprediksi musim ini, tujuh poin adalah jumlah yang sedikit. Apalagi liga masih menyisakan 15 pertandingan lagi. Faktor lain yang membuat optimisme pemain dan pendukung MU tetap terjaga adalah tren bagus mereka dalam setidaknya satu bulan terakhir. 'Setan Merah' belum terkalahkan sejak pergantian tahun dengan catatan W3 D1.
Nah, Van Gaal sendiri punya kecenderungan untuk punya statistik yang lebih baik di paruh kedua musim. Bahkan di beberapa klub yang pernah dia latih, Van Gaal mengantar anak didiknya meraih lebih banyak kemenangan setelah Natal untuk kemudian merebut gelar juara.
Dari tujuh gelar liga domestik yang dipunya Van Gaal, lima di antaranya dia dapat setelah timnya punya penampilan mengilap di paruh kedua musim. Demikian dikutip dari Independent.
Salah satu contohnya adalah saat dia mengantar Ajax Amsterdam meraih gelar juara Liga Belanda yang kedua (dari total tiga). Sebelum Natal, Ajax meraih 11 kemenangan dari 15 pertandingan. Namun setelah libur pergantian tahun mereka meraih 12 kemenangan dari 13 laga. Di akhir musim Ajax jadi juara dengan keunggulan 36 poin dari Roda JC sebagai runner up.
Musim pertama Van Gaal di Barcelona juga punya jalur cerita yang tak jauh berbeda. Barca tersingkir dari Liga Champions sebelum Natal, penampilan The Catalans ketika itu juga jauh dari meyakinkan, sementara Van Gaal masih terus berbicara soal filosofinya. Sama seperti di MU musim ini.
Tapi setelah paruh kedua musim Barca membaik. Salah satunya adalah sembilan kemenangan yang didapat di 10 pertandingan. Barca akhirnya jadi juara dengan keuggulan delapan poin.
Musim berikutnya kondisi serupa terjadi lagi. Di paruh kedua musim Van Gaal mengantar Barca meraih 19 kemenangan dari 23 laga. Gelar juara La Liga dipertahankan, dengan keunggulan 11 angka dari Madrid.
Salah satu keberhasilan besar Van Gaal lainnya adalah saat mengantar AZ Alkmaar jadi juara, memutus dominasi Ajax Amsterdam dan PSV Eindhoven. Di musim 2008/2009, dalam periode Januari sampai April, AZ Alkmaar meraih 11 kemenangan, dua hasil imbang dan cuma sekali kalah. Satu kekalahan itupun didapat setelah titel juara sudah dipastikan didapat, tiga pekan sebelum kompetisi tuntas.
Pola yang sama terjadi lagi di Bayern Munich tahun 2010. Setelah jeda Natal dan tahun baru Bayern sempat mencatatkan 12 laga tanpa kalah beruntun. Rangkaian itu punya peran besar dalam mengantar Die Roten jadi juara Bundesliga.
Bersama MU, bisakah Van Gaal mengulangi itu semua? (din/cas)











































