Terakhir kali Spurs finis di atas Arsenal adalah pada musim 1994/1995 silam atau 21 tahun silam, kala mereka menuntaskan kompetisi di posisi tujuh. Di tahun itu, Arsenal jeblok dan cuma finis di urutan 12 klasemen.
Setelah itu Spurs tak pernah lagi menuntaskan musim di atas rival sekotanya itu. Tapi tahun ini mereka punya kesempatan untuk melakukannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan laju yang terbilang amat stabil musim ini, Spurs menjadi salah satu kandidat kuat finis di tiga besar. Anak asuh Mauricio Pochettino sejauh ini menjadi tim yang sulit ditaklukkan.
Dari 24 pekan, baru tiga kali mereka kalah, hanya kalah tangguh dari Leicester City yang memuncaki klasemen. Spurs juga merupakan tim yang paling sulit dibobol, baru 19 kali sepanjang kampanye.
Sementara Arsenal sudah lebih banyak tersandung. Sampai saat ini The Gunners sudah lima kali pulang tanpa poin, yang membuat laju terhambat.
Pochettino sadar finis di atas Arsenal adalah prestasi tersendiri dan jadi kado masif untuk para penggemar. Tapi dia ingin anak asuhnya fokus saja mengerahkan kemampuan maksimal dan mencapai target sebaik-baiknya.
"Saya bisa merasakan bahwa itu sangat penting untuk orang-orang kami, yang mencintai Tottenham, untuk finis di atas Arsenal. Realitasnya adalah mereka merupakan lawan kami di olahraga, Anda bisa merasakan itu," kata Pochettino dikutip Standard.
"Tapi itu bukanlah motivasi utama saya. Penting bagi saya untuk memperhatikan target-target dan tujuan-tujuan kami, tanpa terlalu memikirkan soal lawan."
"Kami adalah yang paling penting dan kami perlu bertahan dengan jalan kami. Tidak penting apa yang orang lain lakukan," tandasnya. (raw/nds)











































