Leicester mengukir perjalanan yang amat mengesankan sepanjang musim ini. Dari diprediksi jadi kandidat degradasi, anak asuh Claudio Ranieri malah saat ini bertengger di puncak klasemen dengan keunggulan yang nyaman.
Mereka memimpin klasemen dengan nilai 53 dari 25 pekan yang sudah berjalan. Jumlah itu unggul lima angka dari Tottenham Hotspur dan Arsenal yang jadi rival terdekat saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa ini luar biasa fantastis dan saya bisa melihatnya bertahan lama. Kalau Anda mundur ke September lalu, semua orang semacam berpikir 'oh, pekan depan mereka akan melorot, pekan depan..," ujar eks pemain Leicester Paul Dickov dikutip soccerway.
"Kalau Anda mengatakan mereka kandidat juara pada awal musim, orang-orang akan berpikiran Anda gila. Tapi luar biasa yang telah dilakukan Claudio Ranieri," tambahnya.
Lebih jauh, Dickov juga menyebut bahwa Nigel Pearson layak mendapatkan kredit karena berhasil mempertahankan Leicester dari ancaman degradasi musim lalu. Leicester seperti diketahui bangkit di sembilan pekan terakhir untuk finis di peringkat 14 klasemen.
Pearson sendiri pada akhirnya dipecat manajemen dan digantikan oleh Ranieri. Pemecatannya sendiri kabarnya banyak dipengaruhi kasus video seks yang melibatkan anaknya, James Pearson, bersama dua rekannya dari tim cadangan kala menjalani tur ke Thailand.
"Kredit besar juga harus diarahkan ke Nigel Pearson, untuk mempertahankan mereka di divisi ini dan banyak pemain yang di skuat saat ini merupakan pemain di Championship dua tahun lalu. Itu yang membuat hal ini jadi lebih luar biasa," ujar Dickov.
"Lihatlah ke Jamie Vardy, ke Riyad Mahrez, Kasper Schmeichel, Danny Drinkwater. Mereka semua bermain di Championship dua tahun lalu."
"Kalau Anda melihat pada perkembangan yang mereka jalani, sebagai individual dan klub, itu luar biasa," demikian pria yang juga pernah memperkuat Arsenal dan City ini. (raw/fem)











































