Menjelang pekan 28 Premier League di midweek ini, Leicester masih bertengger di puncak klasemen dengan 56 poin dikumpulkan. Bukan City atau Arenal yang membayangi The Foxes di posisi dua, karena kedua klub itu bermasalah dengan konsistensi.
Adalah Tottenham yang kini jadi pesaing terdekat Leicester, di mana jarak mereka berdua hanya dua poin saja. Dalam delapan pertandingan Liga Inggris sejak berganti tahun Tottenham mencatatkan W6 D1 L1 (19 poin). Sementara The Foxes meraih W5 D2 L1 (17 poin). Dalam kurun yang sama tidak ada klub lain yang punya catatan sebaik mereka berdua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tottenham sangat kuat di semua lini; dalam bertahan, ketika menyerang. Semua orang membicarakan Leicester, tak seorangpun membicarakan Tottenham. Dalam pandangan saya, mereka adalah favorit, lalu Arsenal, lalu City," ucap Ranieri di Independent.
"Saya paham kalau kami adalah kejutan. Ini cerita yang fantastis dan itu memberikan energi yang bagus. Tapi jika kami realistis, Anda bisa bilang begitu, benar, Leicester menjalani musim fantastis. Tapi kompetitor sesungguhnya adalah City, Arsenal dan Tottenham," lanjut manajer asal Italia itu.
Ranieri menyangkal kalau pernyataannya ini cuma sekadar bagian dari psy-war atau upaya untuk mengangkat beban dari pemainnya dan melimpahkan ke Tottenham. Tottenham disebutnya 'bekerja diam-diam' namun punya potensi besar.
"Saya pikir Mauricio Pochettino akan setuju dengan saya. Pelan, pelan, sunyi, sunyi, dia terus melangkah. Anda (wartawan) bertanya pada saya dan saya katakan yang sebenarnya, apa yang saya pikirkan," ucap Ranieri lagi. (din/krs)











































