Liverpool tampil dominan, punya banyak peluang, tapi pada akhirnya gagal menang, termasuk saat dikalahkan Southampton. Hal ini lagi-lagi bikin sang manajer Juergen Klopp frustrasi.
Menghadapi Soton di St Mary's, Minggu (20/3/2016) malam WIB, Liverpool sebenarnya mampu mengawali dengan baik saat mereka unggul 2-0 sebelum 30 menit laga berjalan lewat Philippe Coutinho dan Daniel Sturridge.
Bahkan Liverpool sebenarnya punya beberapa peluang bersih namun tak satupun mampu jadi gol. Sementara, Soton justru kesulitan mengembangkan permainan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, setelah itu Liverpool malah ditekan Soton yang mendapat angin lewat gol Sadio Mane di menit ke-64. Gol itulah yang membuat Soton bersemangat mengejar ketertinggalan dan akhirnya berbalik menang 3-2 lewat gol Graziano Pelle serta gol kedua Mane.
"Kami bermain sangat brilian di babak pertama, tapi kami harusnya bisa menuntaskan laga lebih awal. Kami harusnya bisa mencetak dua atau tiga gol lagi di babak pertama, itu sebuah kemungkinan. Kami sangat merepotkan mereka," ujar Klopp seperti dikutip Soccerway.
"Kami harus menerima bahwa laga berubah total usai jeda. Hal-hal seperti ini bisa terjadi. Mereka mengontrol laga di babak kedua. Mereka banyak memenangi duel perebutan bola dan kami tidak cukup kompak. Mereka mencetak gol dan kami tidak, seperti itulah sepakbola," sambungnya.
Klopp boleh jadi mengutuki ketidakmampuan timnya mempertahankan keunggulan dua gol tersebut. Sebab menurut catatan Opta, dia adalah manajer pertama The Reds yang mengalami kekalahan setelah unggul 2-0 di babak pertama.
Sebab di 115 laga sebelumnya, Liverpool menang 112 kali dan hanya imbang tiga kali jika sudah unggul dua gol atau lebih di paruh pertama laga.
(mrp/din)











































