MU kalah telak 0-3 saat bertandang ke White Hart Lane, Minggu (10/4/2016) malam WIB. Gol-gol dari Dele Alli, Toby Alderweireld, dan Erik Lamela bersarang di gawang David de Gea hanya dalam enam menit sejak laga memasuki menit ke-70.
'Setan Merah' sebenarnya mampu meredam Spurs meski juga di lain sisi tak mampu memberikan banyak ancaman serius. Tapi sebuah kesalahan koordinasi membuat laga berubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bola akhirnya diarahkan ke Eriksen dan diteruskan dengan umpan silang untuk Alli di tiang jauh. Pertahanan MU juga kurang sigap membaca pergerakan gelandang muda Inggris tersebut, tampak dari Daley Blind yang tertinggal beberapa langkah.
Setelah kebobolan, MU menjadi lebih rentan. Spurs sebaliknya memanfaatkan momentum itu untuk mencetak gol lain dalam jangka enam menit.
"Sampai gol pertama, kami setidaknya adalah tim yang sama kuat. Peluang terbaiknya adalah milik kami dari Anthony Martial, sebuah peluang besar," kata Van Gaal dikutip BBC.
"Kami memberikan gol pertama dengan cuma-cuma, sebuah miskomunikasi dan kemudian dalam lima menit sudah tersingkir dari pertandingan. Gol keduanya adalah bola mati dan penyundul terbaik kami kalah dalam duel udara."
"Itu adalah sundulan yang fantastis dari Alderweireld. Itu tidak boleh terjadi, tapi memang terjadi demikian."
"Tottenham adalah tim bagus, saya mengatakan itu sebelum laga ini. Tapi di skor 0-0 kami bermain baik dan punya peluang bagus. 3-0 itu hasil negatif yang besar, tapi sampai kebobolan permainannya bagus," tandasnya.
MU secara keseluruhan sedikit lebih unggul dalam penguasaan bola dengan perbandingan 53%-47% seperti dicatat ESPN. Namun Spurs yang lebih banyak mengancam.
Anak asuh Mauricio Pochettino melepaskan 16 tembakan, separuhnya tepat sasaran. Sedang MU cuma punya lima percobaan dan hanya satu yang mengarah ke gawang. (raw/cas)