Malah, seandainya bukan Leicester yang kelak menjadi juara, tetapi Tottenham Hotspur, Ranieri akan langsung memberikan selamat. Pencapaian Leicester musim ini memang sudah jauh melampaui target awal mereka.
Ketika The Foxes secara mengejutkan masih memimpin klasemen di pertengahan musim, Ranieri menegaskan bahwa target mereka tetaplah terhindar dari turun level ke divisi Championship. Target tersebut dirasa wajar, sebab musim lalu Leicester harus bersusah payah untuk tetap bertahan di Premier League.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permainan Leicester memang tampak sederhana, di mana para pemainnya kerap mengandalkan otot, laju lari, dan umpan silang, tetapi di sisi lain, mereka juga disiplin dalam bertahan dan tidak segan memberikan tekanan kepada bek lawan yang sedang menguasai bola.
Kini, Leicester menemukan diri mereka bersaing dengan Tottenham untuk mendapatkan mahkota Premier League 2015/2016. Dengan lima laga tersisa dan keunggulan tujuh angka atas Spurs, Leicester hanya butuh tiga kemenangan lagi untuk menjadi juara.
Namun demikian, Ranieri mengingatkan dirinya (dan juga para pemainnya) untuk tidak terbawa suasana. "Saya tidak mau fokus kepada tim lain atau apa yang mereka lakukan. Saya hanya ingin fokus pada apa yang harus saya lakukan untuk terus memperbaiki tim saya," ujarnya kepada La Gazzetta dello Sport.
"Itulah tujuan kami dan jika Tottenham melangkahi kami, saya akan memberi selamat kepada mereka karena yang seperti itu adalah bagian dari olahraga ini."
Dalam lima laga terakhir, Leicester akan bertanding melawan West Ham United, Swansea City, Manchester United, Everton, dan Chelsea. Dua di antara lima laga itu, yakni menghadapi United dan Chelsea, berstatus sebagai laga tandang.
"Kami belum memenangi apa-apa. Kami baru sekadar lolos ke Liga Champions, dan baru sebatas play-off, tapi lima laga terakhir kami terbilang sulit. Tottenham juga tidak akan menyerah dan kami harus tetap fokus," kata Ranieri.
(roz/fem)











































