Kane dan Vardy di musim ini mewakili klubnya masing-masing dalam perebutan gelar juara Premier League. Sampai kompetisi liga menyisakan tiga pertandingan lagi, Tottenham Hotspur dan Leicester City menjadi satu-satunya klub yang punya peluang juara.
Persaingan mereka bukan cuma soal titel Liga Inggris. Cuma terpaut dua gol, Kane (24) dan Vardy (22) juga bertarung untuk memperebutkan status pemain tersubur - bersaing dengan Sergio Aguero (23 gol).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kane remaja (19 tahun) ketika itu sudah menjadi pemain Tottenham. Tapi dia dipinjamkan ke The Foxes pada awal tahun 2013 - melanjutkan periode peminjaman yang sebelumnya juga harus dia lalui bersama Leyton Orient (2011), Millwall (2012) dan Norwich City (2012/2013).
Pada periode peminjamannya di Leicester ketika itu, Kane total tampil dalam 15 pertandingan (13 Championship dan 2 playoff Championship). Meski hampir selalu jadi pemain pengganti, Kane muda dapat kepercayaan yang cukup besar dari Pearson. Tercatat cuma dua kali dia sama sekali tak dimainkan.
Dengan jatah bermain yang seadanya, Kane melesakkan dua gol untuk 'Si Rubah'.
Malang buat Kane dan Leicester City karena mereka gagal dapat tiket promosi ke Premier League musim itu. Dalam laga babak semifinal playoff menghadapi Watford, Leicester kalah dramatis 1-3 di laga away pada leg kedua. Padahal Leicester sudah menang 1-0 saat main di kandang.
Pertandingan itu menjadi salah satu yang paling dramatis di sepanjang sejarah playoff Divisi Championship. Dalam posisi tertinggal 1-2, Leicester dapat hadiah penalti di menit terakhir injury time. Dengan skor tersebut Leicester sebenarnya sudah lolos ke final playoff.
Tapi eksekusi penalti Anthony Knockaert ternyata gagal menjadi gol. Dari momen itu Watford melakukan serangan balik. Sekitar 20 detik setelah gawangnya selamat dari penalti, Watford malah menjebol gawang Leicester. Watford menang 3-1 untuk membalikkan keadaan dan dapat tiket ke final playoff.
Memakai jersey biru bernomor 37, Vardy ada di atas lapangan ketika itu. Dia terpaku bersama rekan-rekannya, yang hingga kini masih membela Leicester: Kasper Schmeichel, Wes Morgan, Danny Drinkwater, Jeffrey Schlupp dan Andy King.
Dari kursi pemain cadangan Leicester ada satu pemain lain yang terlihat sangat kecewa. Dia Jamie Vardy.
Kane pulang ke London dan kembali memperkuat Tottenham di musim selanjutnya. Meski perlahan, dia menunjukkan ketajamannya bisa diandalkan untuk menjebol gawang lawan. Dari 27 penampilan di semua kompetisi, Kane membuat 12 gol untuk Spurs di 2013/2014.
Di musim yang sama Leicester memulai lagi perjuangannya untuk meraih promosi. Mereka berhasil melupakan kekalahan menyakitkan atas Watford di playoff dan mendapatkan tiket ke Premier League setelah memuncaki klasemen Championship (W31 D9 L6). Vardy jadi pemain penting yang mengantar Leicester naik ke level teratas dengan 16 gol dan 10 assist dari 37 pertandingan liga ketika itu.
"Saya dan Danny Drinkwater pernah bercanda dan dia menunjukkan gambar kami bertiga duduk di bangku cadangan saat kami bermain di Watford. Itu gila. Sepakbola permainan yang gila dan itu berubah dengan cepat," ucap Kane pada Mirror. (din/nds)